PADANG LAWAS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menggelar pertemuan monitoring evaluasi Tuberkulosis (TB) Paru lintas sektor di Kabupaten Padang Lawas (Palas) tahun 2016. Pertemuan itu berlangsung di Aula MTsN Sibuhuan Selasa (22/11/2016). Kegiatan yang diselenggarakan PMK Dinkes Provsu bekerjasama dengan Dinkes Palas  itu mengundang seluruh Kepala Puskesmas dan Camat se-Kabupaten Palas, perwakilan PKK, dan Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Palas.

“Sebenarnya pertemuan monitoring ini rutinitas kita laksanakan setiap enam bulan sekali. Tapi, pada kesempatan ini kita mengundang seluruh lintas sektor diwilyah kecamatan, termasuk camat,”ungkap Pengelola Program TB Paru Dinkes Provsu Dr Hendry Iskandar Pane M Kes dan Japirman Purba, kepada GoSumut.

Tujuan dilibatkan lintas sektor kata mereka supaya penemuan kasus penyakit TB Paru di kabupaten Palas bisa meningkat, sebab pihak kecamatanlah yang lebih awal menjumpai penyakit tersebut dilapangan apabila ada diwilayahnya masing-masing.

“Kita melibatkan mereka (pihak kecamatan, red) agar nantinya biasa membuat rencana aksi daerah (RAD) diwilayah kerja masing-masing. Mana tahu pihak kecamatan bisa menginstruksikan kepada Kepala desa, dengan dana desanya diprioritaskan untuk kesehatan khususnya  mengatasi penyakit TB Paru,” sebut mereka.

Selama ini kata Mereka, penyakit TB Paru hanya asyik-asyiknya di telinga pihak Dinkes saja. Tetapi hari ini kita memasyarakatkan apa itu penyakit TB Paru. Sehingga semua elemen masyarakat khususnya di kabupaten Palas lebih peduli terhadap penyakit TB-Paru.

“Sesuai hasil survey dilapangan pada tahun 2013, estemasi kasus TB-Paru prevalensinya meningkat menjadi 501 per 100 ribu dikali jumlah penduduk. Sehingga diharapkan setiap kecamatan bisa mendapatkan kasus penyakit tersebut minimal 70 persen dari yang sudah ditargetkan,”terang mereka.

Selain itu, kita juga berharap program TB paru harus berkolaborasi dengan program HIV Aids. Karena 40-50 persen inspeksi penyakit  pada HIV adalah penyakit TBC, jadi sangat repot , terpaksa satu pasien mengobati dua penyakit pada satu penderitanya.

Kabid PMK Dinkes Palas dr Ilham S didampingi Kasi P2P Dinkes Palas Hasan Basri mengatakan sesuai data tercantum  Indonesia termasuk nomor dua di dunia penderita penyakit TB paru. Untuk Kabupaten Palas tahun 2015 tercatat 505 kasus TB-Paru yang BCA Positif, ekstra paru, dan TB Anak.

Kadis Kesehatan Palas Leli Ramayulis berharap pihaknya kedepan bisa menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB Paru dengan cara memutuskan rantai penularan,sehingga penyakit  itu tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Palas.