MEDAN - Beberapa wilayah di Kota Medan belakangan mengalami pemadaman listrik. Pemadaman yang berlangsung selama beberapa menit hingga hitungan jam di beberapa daerah pada setiap kali pemadaman menimbulkan beragam keluhan dari masyarakat. Diantaranya masyarakat Medan Tembung dan Medan Barat. Salah seorang warga Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung mengeluhkan pemadaman yang terjadi. Menurutnya, pemadaman yang terjadi di jam kerja menyebabkan usahanya terganggu.

“Saya merasa tidak nyaman dengan adanya pemadaman. Pemadaman yang terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB menyebabkan usaha saya terkendala. Untungnya nasi sudah dimasak lebih dulu tadi pagi. Tapi jus sempat tidak dijual beberapa jam. Padahal pembeli yang umumnya anak sekolah sedang ramai,” tukas Listya (32) pemilik warung nasi goreng saat diwawancarai Go Sumut, Sabtu (19/11/2016).

Lebih lanjut dikatakannya pemadaman tersebut dinilai akan merusak peralatan elektronik yang ada di rumah, “Pastinya akan berdampak gak bagus pada barang-barang elektronik di rumah. Apalagi kalau sering terjadi. Kita tidak tau kapan pemadamannya, tidak ada persiapan juga untuk mematikan alat-alat elektronik,” ucapnya.

Hal senada dikeluhkan oleh Khairil (42) warga Medan Tembung pemilik usaha pangkas. Menurut Khairil pemadaman yang terjadi di siang hari juga menyebabkan usahanya terganggu.

“Terpaksa harus hidupkan genset bang. Namanya usaha pangkas, pasti harus ada listrik. Kalau hidupkan genset seperti ini, pengeluaran juga lebih besar,” ujarnya.

Nurmulya (25) warga Medan Barat yang berprofesi sebagai tenaga pengajar turut mengeluhkan pemadaman yang terjadi. Sebagai guru, Mulya merasa terganggu dengan pemadaman yang terjadi.

“Belakangan sering banyak tugas dari sekolah. Buat materi dan target pembelajaran. Jadi terganggu mengerjakan tugasnya. Apalagi pemadamannya terjadi di pagi hari sampai siang. Aktivitas pagi juga terganggu jadinya,” keluh Mulya.