SAMARINDA - Relawan Pembersih Masjid ikut bergotong-royong merapikan dan membersihkan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, yang rusak akibat aksi pelemparan bom molotov pada Minggu (13/11) lalu. Bagaimana ceritanya? Acara pembersihan Gereja Oikumene Samarinda di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur, itu merupakan bagian dari gotong-royong massal. Acara dimulai pagi tadi dari jam 08.00-10.00 WITA.

"Alhamdulillah, ini acara bakti sosial bersama antarumat beragama. Suasananya penuh kebersamaan," kata Ketua Relawan Pembersih Masjid At Taqwa Kelurahan Harapan Baru H Machfut Kartono (60), Jumat (18/11/2016).

"Kami dari Relawan Pembersih Masjid ikut terlibat bersama unsur Muspika, masyarakat, kelurahan, ormas-ormas setempat, anggota jemaat dan pendeta gereja juga ikut sama-sama," sambungnya.

Purnawirawan TNI ini mengatakan, Relawan Pembersih Masjid At Taqwa Kelurahan Harapan Baru yang beranggotakan 50 orang ini sejak awal memang mau dan antusias terlibat aksi merapikan dan membersihkan Gereja Oikumene.

"Alangkah baiknya kalau kami ikut terjun membersihkan gereja. Ini toleransi antarumat beragama. Sesama umat beragama harus saling hormat menghormati. Jemaat gereja sangat antusias dan berterima kasih kepada kami," ujarnya.

Menurut Machfut, pihaknya bersama masyarakat, termasuk aparat TNI-Polri, pagi tadi tidak hanya terlibat merapikan dan membersihkan Gereja Oikumene. Mereka setelah itu juga bersama-sama membersihkan dan merapikan Masjid Al Islah yang letaknya tidak jauh dari Gereja Oikumene tersebut. Setelah itu dilanjutkan umat Islam dengan salat Jumat bersama.

Machfut menambahkan, pihaknya juga ikut mengutuk tindakan teroris Juhanda yang melemparkan bom molotov di depan gereja tersebut pada Minggu (13/11) lalu yang memakan 4 orang korban yang masih balita, salah satunya Intan Olivia Marbun (Banjarnahor) meninggal dunia. Machfut berharap kejadian serupa tidak terulang.