MEDAN-Guru besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU), Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA mengatakan, mengaitkan pelaku terorisme dengan umat Islam adalah hal yang keliru.

Menurut Syahrin, para kelompok radikal sering mengatakan tindakan terorisme itu adalah salah satu bentuk jihad dan menegakkan agama Allah, padahal sebenarnya tidaklah demikian.  

"Ini merupakan hal yang sangat keliru. Dalam Islam tidak ada satu pun ajaran yang mendasari bahwa terorisme adalah suatu tindakan menegakkan agama Allah," kata Prof. Syahril kepada GoSumut Ketika di hubungi melalui seluler, Rabu (16/11/2016).

Dijelaskan Syahrin, bahwa tindakan terorisme yang terjadi di Samarinda bukan bagian dari pengalihan isu. Tapi murni tindakan untuk memecahbelah dan menimbulkan efek takut kepada masyarakat Indonesia. 

Syahrin menambahkan jangan melihat orang dari penampilannya, seperti halnya yang sudah didoktrin di khalayak bahwa para pengikut aliran radikal biasanya berpenampilan yang ekstrim, seperti janggut, dan pakaian hitam.

Di daerah Sumatera Utara khususnya Medan, Syahrin mengatakan, pluralitas masyarakat membuat daerah ini lebih tahan dari pengaruh terorisme. "Hal ini karena banyaknya etnis, suku agama yang ada di Medan yang seluruhnya memegang erat persaudaraan," katanya.