JAKARTA - Kerjasama Indonesia dan China dalam bidang pariwisata dinilai harmonis. Sama-sama untung, kunjungan turis dari dan ke dua negara ini angkanya terus naik.

"Inbound turis dari Indonesia ke China naik 16 %, sedangkan outbond turis China ke Indonesia juga naik 20 %. Turis China yang datang ke Indonesia sudah lebih dari 1 juta di tahun 2016 ini. Ini berarti kerjasama yang kita rintis selama ini berjalan dengan baik," kata Chairmen China National Tourism Administratrion (CNTA), Li Jinzao kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam pertemuannya di Grand Central Hotel Shanghai, Shanghai, China Jumat (11/11/)kemarin.

Apa yang disampaikan Li Jinzao benar adanya, tahun 2015 turis China naik 18,98 % dari tahun sebelumnya 2014 dari Januari-Desember atau dari 959.231 menjadi 1.141.330 turis.

Tahun 2016 ini, dari Januari sampai dengan Agustus 2016, turis China naik lebih tajam 23,67 %. Bahkan sampai dengan September 2016 ini, sudah lebih dari 1,1 juta turis China, dan menyodok posisinya menjadi nomor satu inbound di Indonesia.Artinya, negara Singapura, Malaysia, Australia dan Jepang yang sebelumnya memberi sumbangan terbesar turis ke Indonesia sudah disalip China.

Pemerintah China pun meyakini, pariwisata adalah sektor yang cerah di masa depan, baik untuk Indonesia atau China sendiri."Karena pariwisata paling berpotensi menaikkan devisa, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan ekonomi bangsa. Saya berharap, kerjasama yang baik ini bisa dilanjutkan dengan lebih sempurna ke depan," terang Li Jinzao.

Seperti diketahui, China adalah pasar potensial dan sudah ditetapkan sebagai pasar utama pariwisata Indonesia. Berbagai cara dilakukan untuk terus mendatangkan turis China ke Indonesia, seperti membuka penerbangan langsung.

"Tahun 2019, proyeksi kami adalah 20 juta wisman masuk ke Indonesia, dan 50%-nya atau 10 juta diantaranya berasal dari China. Karena itu kerjasama pariwisata dengan China itu menjadi sangat penting untuk dikembangkan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*/dnl)