MEDAN - Serba serbi Natal mulai ramai dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan, seperti Simpang Limun dan Pusat Pasar. Namun, permintaan akan assesoris ini, masih sepi permintaan.

Seperti diungkapkan salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Simpang Limun yang juga sekaligus perajin asesoris Natal, Justamin Sitanggang, Senin (14/11/2016).

Justamin mengaku, sejak dua bulan terakhir dia sudah menyiapkan sekira 1.000 buah assesoris Natal, berupa hiasan di pintu. Target permintaan justru meleset, bahkan menurun hingga 30% dibandingkan tahun lalu.

Tahun lalu sebutnya, di momen seperti saat ini, sudah banyak yang order. Namun saat ini masih sepi. " Sekarang makin turun. Dibandingkan tahun lalu, turun sampai 30%,"ujarnya.

Menurutnya, sepinya permintaan saat ini disebabkan harga kebutuhan pokok yang masih mahal. Seperti cabai merah yang bertahan diharga Rp 80.000 per kg. Sehingga msyarakat lebih mengutamkan memenuhi kebutuhan pokok.

Biasanya, di momen seperti ini asesoris sudah banyak diorder. " Yang sudah order itu, baru Nias. Kalau tahun lalu, biasanya pesanan dari daerah sudah banyak yang masuk. Kalau sekarang ini masih sepi," ujarnya.

Biasanya tambah Jusman, permintaan dari daerah juga kurang, biasanya lima lusin, sekarang jadi tiga lusin. "Dan sekarang ini, makin turun,"ujarnya.

Di sisi lain, harga bahan baku seperti untuk pengawetan mengalami kenaikan. Sementara harga jual masih menggunakan harga lama. "Harga kita masih lama, tidak ada kenaikan," ujarnya.

Di sisi lain, salah seorang pedagang asesoris di Pusat Pasar, A Manullang juga mengaku hingga pertengahan November ini, permintaan assesoris Natal masih sepi. " Sekarang ini, masih sepi. Mungkin, akhir November sudah mulai ramai permintaan,"ujarnya.