MEDAN- Tingginya tingkat persaingan tenaga kerja saat ini membuat dunia pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan berkualitas yang siap pakai. Perguruan tinggi, sebagai lembaga pendidikan yang mencetak sarjana, mempunyai peran besar dalam melahirkan tenaga kerja professional. 

Koordinator Kopertis Wilayah I Sumatera Utara Prof Dian Armanto, mengungkapkan hal ini dalam pidato Wisuda Perguruan Tinggi Cendana dan Perguruan Tinggi Sukma, Minggu (6/11/2016). Prof Dian memberikan apresiasi kepada Perguruan Tinggi Cendana yang telah terbukti berhasil melahirkan alumni yang siap pakai memasuki dunia kerja.

“Program vokasi yang di jalankan oleh Cendana sudah sesuai dengan harapan Bapak Menteri,”ucapnya. Ia mengatakan    Kopertis mendukung Cendana membuka kampus baru sepanjang masih di dalam area domisili. “Sehingga dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa,”tutur Dian Armanto.

Perguruan Tinggi Cendana dan Perguruan Tinggi Sukma mewisuda sebanyak 148 mahasiswa yang meraih gelar  Diploma dan Sarjana untuk jurusan Manajemen Pemasaran dan Manajemen Perusahaan. Dalam acara yang dihadiri  1.430 undangan tersebut, dilakukan  penandatanganan  MOU dengan St Clements Institute Phnom Penh Cambodia. Perguruan Tinggi Cendana diminta untuk mendukung sistem perkuliahan dan materi perkuliahan di St Clements.

Direktur Perguruan Tinggi Cendana,  Nugroho mengungkapkan harapannya agar lulusan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, berguna bagi masyarakat dan turut membangun bumi pertiwi.

“Saya tidak khawatir lagi tentang masa depan dan dunia kerja  anak didik kami. Sebelum lulus pun mahasiswa sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. 100% mahasiswa kami bisa bayar uang kuliah sendiri tanpa membebani orang tua,”ucap Nugroho.

Nugroho mengisahkan Perguruan Tinggi Cendana sudah memiliki sistem pembelajaran yang teruji yang diadopsi dari negara-negara maju. Bahkan kini pertama kalinya di Indonesia materi pembelajaran Cendana  sudah digunakan di  St Clements Institute Phnom Penh Cambodia.

Acara wisuda Perguruan Tinggi Cendana ini juga dihadiri Penasehat Perguruan Tinggi Cendana Prof. T. Silvana Sinar, anggota DPRD Kota Medan Hasyim, Anggota DPRD Kota Medan Wong Chun Sen Tarigan juga  Dr. David Le Cornu, Konsultan Pendidikan asal Australia yang berperan menyusun kurikulum Perguruan Tinggi Cendana, dan Dr Noun Shampea, mewakili St Clements  Institute, Phnom Penh Cambodia.