JAKARTA - Aksi menuntut Ahok dihukum oleh ribuan ulama, santri dan ormas pada hari ini Jumat (4/11/2016), terhitung sejak pukul 13.00 WIB sampai saat ini pukul 01.02 WIB, sudah 13 jam lamanya. Namun seakan tak peduli dengan larutnya malam, massa masih tetap berorasi di depan Gedung DPR/MPR Jakarta, Sabtu (5/11/2016) dinihari.

Dari seruan-seruan orator, para peserta aksi, tetap menuntut Presiden Joko Widodo tegas memprintahkan Polisi mengadili Ahok. Namun hingga saat ini kata mereka, Presiden tetap tidak tegas dan terkesan melindungi Ahok.

"Kami tidak akan bergerak, kalau tidak ada kepastian untuk kami. Presiden Jokowi bahkan menuduh kalau kita melakukan aksi karena ditunggangi kepentingan politik, saya tanya apakah kalian dibayar? Saya datang dari Banjarmasin pakai uang sendiri Presiden," teriak orator asal Banjarmasin.

Hal yang sama juga diungkapkan orator asal Lampung. Bahwa dirinya sebagai orang Lampung, merasa malu ketika warganya datang, tapi Jokowi dan Ketua MPR Zulkifli Hasan yang asli Lampung tapi tidak menghargainya.

"Jangan salahkan kami jika nanti pak Zulkifli tidak kami pilih lagi. Untuk itu tegaslah pak, begitu juga dengan Presiden Jokowi, anda menghina ulama, anda tidak menghargai ulama," ujarnya. ***