JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan turut angkat bicara soal rencana aksi jutaan umat islam terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki T Purnama. Menurutnya, ketakutan akan kegaduhan dan kerusuhan pada tanggal 4 November 2016 tidak perlu dibesar-besarkan.

Karena kata Taufik, masyarakat Indonesia saay ini jauh lebih dewasa dibandingkan pada aksi-aksi demo pada tahun 98. "Soal aksi demo, yang pertama begini, kita mendengar kita menyimak dari beberapa berita lain bahwa akan adanya aksi unjuk rasa damai terkait dengan masalah penistaan agama. Tentunya kita sama-sama melihat bahwa didalam era demokrasi yang sedang kita rasakan, tentu kita harus menghormati segala aspirasi masyarakat, apalagi ini sudah hampir lebih dari 18 tahun kita memasuki masa reformasi," ujar Taufik kepada GoNews.co, Rabu (2/11/2016).

"Demokrasi adalah merupakan satu hal yang merupakan hak warga negara sepanjang memang semuanya sudah diatur di dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Ada aturan mainnya, ada batasan administratif nya, teknis laporannya kepada pihak berwajib dan seterusnya," ujarnya.

Artinya kata dia, masyarakat sudah lebih maju dalam menyampaikan pendapat, dibandingkan pada saat demonstrasi besar-besaran 98 yang lalu pada saat penumbangan Orde Baru.

"Hingga sekarang, Insya Allah saya yakin semua pihak sama-sama menghormati sama-sama cinta tanah air kita, sama-sama cinta persatuan dan kesatuan. Silahkan sampaikan pendapat, dengan catatan tentunya prinsip menghargai satu dengan yang lain itu harus menjadi norma di dalam kehidupan demokrasi kita," pintanya.

Sungguhpun memang diberikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat kata dia, tentunya juga wajib menjaga, saling menghormati orang lain. "Jadi intinya jangan asal kemudian bicara seenaknya sendiri ,tidak boleh saling mencaci maki dan menjadikan situasi yang tidak kondusif," paparnya.

Dalam kaitan rencana demonstrasi 4 November yang akan datang , tentunya kata dia, diharapkan semua pihak sama-sama bisa menjaga toleransi baik dari aparat maupun dari warga sipil dan dari seluruh peserta. Karena kasus penistaan agama ini kata dia, merupakan kasus yang sangat-sangat sensitif.

"Tapi saya yakin sepenuhnya aksi ini akan berjalan dengan damai. Sekali lagi jangan sampai ini melebar, harus ada yang sifatnya itu pengusutan hukum secara tuntas bagi pihak-pihak yang dirasakan mungkin ini terkait dengan masalah yang diinginkan oleh aksi damai tersebut," pungkasnya. ***