MEDAN - Guna mengontrol semua pelaksanaan layanan kesehatan, pemerintah daerah (Pemda) bakal dilibatkan termasuk dalam menanggung sebagian biaya layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dilakukannya proses otonomi tersebut, agar angka defisit anggaran yang disebabkan oleh program BPJS Kesehatan, dapat ditekan. Pengamat sosial Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Mujahiddin menyebutkan, dibentuknya BPJS Kesehatan, agar menjadi payung bagi asuransi nasional. Sehingga, jika proses otonomi itu sampai dilangsungkan, menurutnya lebih baik jika pemda saja yang melakukan pengelolaan atas layanan kesehatan bagi masyarakatnya.

"Ketika sudah disatukan dalam satu payung, seharusnya menjadi domain pemerintah pusat. Kalau begitu, lebih bagus pemda mengelola sendiri," ungkapnya, Selasa (25/10) di Medan.

Mujahiddin menjelaskan, beberapa persoalan memang ada terjadi pada pelaksanaan program layanan BPJS Kesehatan. Salah satunya adalah, terjadinya defisit di BPJS Kesehatan.

Selain itu, Mujahiddin melanjutkan, pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan juga masih banyak memiliki kekurangan. Sehingga, Mujahiddin berpendapat, jika kinerja dari BPJS Kesehatan sudah sepatutnya harus dilakukan evaluasi atau malah dikembalikan saja seperti dulu lagi.

"Sekarang ini BPJS Kesehatan tidak jelas mau dibawa kemana, apakah profit atau nirlaba. Selain itu peserta juga banyak yang dirugikan, apalagi dengan sistem pembayaran satu keluarga yang saat ini sudah dilangsungkan, yang belum tentu sanggup dibayar oleh masyarakat," pungkasnya.

Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan Sudarto mengatakan, proses pelibatan Pemda di BPJS Kesehatan dilakukan karena kontribusi Pemda selama ini dinilai masih kurang. Dengan pelibatan tersebut, ujar dia, maka dukungan seperti infrastruktur hingga dana yang tidak dilibatkan di APBN, dapat membantu jalannya program BPJS Kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Sehingga standart yang diharapkan bisa terwujud. Apalagi masalah defisit BPJS dan tunggakan peserta bisa teratasi," jelasnya.