SAMOSIR - Sebanyak 62 orang Pejabat Eselon II dan Eselon III di Kabupaten (Pemkab) Samosir menyatakan ikut bertarung dalam seleksi jabatan yang diadakan Pemkab Samosir. 
Seleksi jabatan yang ditutup resmi, Rabu (5/10/2016) kemarin, setelah sebelumnya resmi dimulai sejak pertengahan September lalu.

Kepala Sekretariat, Seleksi Jabatan, Rudi Siahaan menjelaskan, setelah selesai tahapan pendaftaran, selanjutnya tim Panitia Seleksi (Pansel) melanjutkan tahapan seleksi berkas hingga tanggal 10 Oktober mendatang.

"Sudah selesai, pendaftaran sudah selesai dan resmi diikuti 62 peserta," terangnya kepada Gosumut, Kamis (6/10/2016).

Ia juga menjelaskan, ke 62 peserta akan dijaring melalui seleksi dan nantinya didudukkan kepada 29 kedudukan jabatan SKPD. "Ada 29 jabatan yang dilelangkan dan para peserta akan melewati seleksi seperti wawancara hingga pemaparan akan dilakukan," tambahnya.

Sementara itu, beberapa warga berharap, seleksi yang dilakukan oleh Pimpinan Pemerintah Kabupaten Samosir terhadap para Pejabat Eselon II dan Eselon III harus betul betul teruji dan bisa mencari pejabat yang berkualitas serta tidak cacat hukum.

"Harus betul betul teruji dan pejabat yang dihasilkan berkualitas dan tidak pernah cacat hukum," terang F Sitanggang salah seorang pegiat sosial masyarakat di Pangururan.

Diakuinya, bebeberapa pejabat yang mendaftar, terdata sudah pernah diperiksa di Kepolisian dan di kejaksaan, sehingga Panitia Seleksi harus benar benar memeriksa jejak rekam para pendaftar.

Belum lama ini, Kejari Pangururan, Edward Malau dalam sebuah wawancara menerangkan, pihaknya sudah beberapa kali memeriksa Kepala Badan Ketahanan Pangan Samosir, Erkanus Simbolon dalam dugaan kasus vaksin.

Erkanus diperiksa dalam dugaan korupsi saat menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertanian dan sudah menjalani pemeriksaan di Kejari Balige hingga Kejari Pangururan.

Edward juga menjelaskan, lewat beberapa kali pemeriksaan baik dari kejaksaan dan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Erkanus diakuinya sudah mengembalikan kerugian negara.

"Sudah diperiksa beberapa kali dan ia sudah mengembalikan kerugian keuangan negara," terang Edward.