JAKARTA - Ternyata mantan Ketua Umum PSSI, Prof Djohar Arifin masih penasaran. Dia mengaku mencalonkan diri dalam Kongres PSSI yang dijadwalkan di Makassar, 17 Oktober 2016 karena telah memiliki konsep membangun prestasi sepakbola Indonesia.

Hal itu terkuak saat Djohar Arifin menyampaikan visi misi pada debat kandidat Caketum PSSI di Tower SCTV Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Dari sembilan calon, hadir enam diantaranya yaitu Djohar Arifin Husin, Eddy Rumpoko, Moeldoko, Tonny Aprilani, Sarman El Hakim, dan Kurniawan Dwi Yulianto. Sementara yang tidak hadir adalah Eddy Rahmayadi, Erwin Aksa, dan Benhard Limbong. Dalam debat ini, keenamnya juga dites oleh tiga panelis yakni wartawan senior Soemohadi Marsis dan Anton Sanjoyo, serta pengamat olahraga Fritz Simanjuntak.

"Saya mempunyai visi untuk membangun sepakbola ke tingkat dunia. Guna mewujudkan tersebut, harus dibangun melalui visi yang mendukung," kata Djohar.

Djohar juga mengungkapkan keinginannya memperbaiki organisasi secara internal dan juga produktivitas dalam keuangan. "Kita harus membangun sepakbola usia dini dan meningkatkan kualitas SDM pemain, pelatih, dan wasit. Itu menjadi kunci pengembangan sepak bola," ujarnya.

Jika dipercaya kembali sebagai Ketum PSSI kembali, Djohar berjanji bakal menggalakkan kompetisi berjenjang. "Menyiapkan konsep ada piramidanya, ada filosofi pembinaan usia dini. Jutaan anak remaja tidak mendapatkan permainan sepak bola yang benar," katanya lagi.

Dia juga mengaku telah menjalankan beberapa program saat masih menjabat dengan mendatangkan instruktur FIFA untuk meningkatkan SDM yang berkecimpung di sepakbola Tanah Air.

Djohar juga akan fokus pada sports science dan sports medicine yang digunakan di sepak bola dunia. Terakhir, dia ingin membangun kompetisi dan timnas berjenjang mulai dari U-12 hingga senior. ***