MEDAN - Pelaku teror bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Dr Masyur, Medan diketahui turut membawa barang-barang yang identik dengan ISIS yaitu bom rakitan, pisau, kampak kecil, sorban, dan simbol ISIS. Namun Pengamat publik Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar, menilai pelaku bukan seorang anggota ISIS.     

"Terlalu amat amatiran jika itu dikaitkan dengan ISIS. ISIS itu organisasi bentukan negara-negara besar yg saat ini berkuasa secara ekonomi dan politik serta budaya dunia," Ujarnya saat dihubungi GoSumut, Minggu (28/8/2016).

Lebih lanjut Shohibul memberi jaminan besar bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan ISIS ataupun komunitas Islam lainnya.

"Saya jamin 100 % ini tdak terkait dengan ISIS apalagi komunitas Islam mana pun," sebutnya.

Shohibul menjelaskan, perlu diketahui siapa yang diuntungkan dan yang dirugikan dalam peristiwa tersebut agar pihak berwajib dapat menjalankan investigasi.

"Satu lagi, coba kita lihat siapa yang diuntungkan oleh kejadian ini dan siapa yang dirugikan? Itu menjadi langkah awal untuk memetakan anatomi kasus ini," jelasnya.