SUBULUSSALAM - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Malikussaleh dan Jalan Adam Kamil Kota Subulussalam oleh anggota Satpol PP mendapat tanggapan dari anggota dewan setempat. Penertiban yang berujung terjadinya bentrokan itu dituding tanpa solusi.

Penilaian tersebut datang dari anggota Komisi B DPRK Subulussalam, Rasumin. Ia mengatakan, ketika pemerintah menertibkan pedagang agar masuk ke pasar, ternyata di sana sudah tidak ada lokasi bagi pedagang berjualan. Jumlah tempat yang dibangun tidak mampu menampung PKL yang berjualan di Jalan Malikussaleh.

“Saat dipaksakan masuk ke dalam pasar, ada puluhan pedagang yang tidak kebagian lapak. Lalu pedagang itu bingung mau jualan dimana. Sehingga akhirnya harus kucing-kucingan dengan petugas untuk kembali berjualan di Jalan Adam Kamil dan Jalan Malikussaleh di seputaran Terminal Subulussalam,” kata Rasumin kepada GoAceh, Selasa (7/6/2016).

Hasil pantauannya, kata dia, memang tidak ada lagi lapak maupun kios di Pasar Baru Subulussalam Utara. “Jika memang tidak boleh jualan di Jalan Malikussaleh solusinya apa? Tempat jualannya dimana,” kata Rasumin.

Bahkan, sebut Rasumin, di saat PKL mau menghuni kios  yang kosong, ada pedagang lain yang marah-marah bahkan nyaris berkelahi. Karena los pasar baru tersebut yang akan diisi oleh PKL itu ternyata sudah ada yang punya.

“Tapi kios tersebut tidak pernah dihuni atau digunakan untuk berdagang. Ada indikasi terjadi jual beli kios yang masih kosong itu dari pedagang satu ke pedagang lain. Boleh jadi juga penghuni kios sebelumnya tidak berjualan lagi atau pindah berjualan ke Jalan Malikussaleh,” kata Rasumin.

Karena permasalahan yang terjadi di Pasar Baru Subulussalam sudah kompleks, ia meminta pemerintah mencari solusi lain. Salah satu solusinya, kata Rasumin, adalah mengundi ulang kios yang kosong itu. Pedagang yang diberikan kios namun tidak dimanfaatkan, tidak boleh lagi berdagang di sana. “Jadi diputihkan saja. Diundi ulang, sesuaikan jumlah kios dengan jumlah pedagang. Yang mendapatkan kios harus berjualan di sana,” katanya.