PEKANBARU - Niat PLN agar tidak ada lagi pemadaman listrik akibat defisit terus dilakukan. Setelah membangun PLTU, juga dipercepat akan pembangunan jaringan melalui Saluran Udara Teganganggan Tinggi (SUTT).

Namun tidak hanya itu saja, PLN juga mengedepankan kepentingan masyarakat dengan memberikan kompensasi kepada warga yang permukimannya dilalui jalur tersebut sesuai amanat UU.

Besaran kompensasi yang diberikan mencapai 15 persen dari total harga tanah yang dilalui jaringan SUTT. Tidak hanya itu, pembayaran kompensasi itu juga disepakati oleh pihak PLN dan warga setempat. Senin (30/5/2016).

109 persil tanah milik warga di Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya diberikan kompensasi. Kepada GoRiau.com, warga menyatakan menerima kompensasi tersebut secara terbuka karena menilai upaya tersebut bukan untuk kepentingan PLN melainkan untuk mereka juga. 

''Saya sudah menerima kompensasi. Mereka membayarkan dengan transfer ke bank. Kami mendukung apa yang dilakukan PLN ini, karena saya yakin ini untuk kepentingan kita sebagai warga Pekanbaru. Mudah-mudahan masyarakat lain menerima. Mau diapakan lagi, ini juga untuk kita semua yang memang perlu listrik,'' ujar Edi salah seorang warga yang sudah menerima kompensasi.

Dijelaskannya, kompensasi yang mereka terima sudah disepakati bersama. Khusus untuk Edi, dia mendapatkan kompensasi sebesar Rp4 juta lebih dan ditransfer melalui bank. Hal serupa juga disebutkan Poniman, warga yang sudah tinggal kawasan yang dilalui jaringan SUTT selama 10 tahun. Lelaki tua renta tersebut menyebutkan jika dia menerima kompensasi tersebut karena ini semua untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi.

Dia juga mengaku, pada saat sosilisasi pembayaran kompensasi SUTT sebelumnya, tidak memahami apa yang dijelaskan. Hanya saja, karena ini untuk kepentingan masyarakat umumnya Pekanbaru, dia dengan ikhlas menerima kompensasi ini.

''Saya ini sudah tidak mengerti dengan hal tersebut. Tapi yang saya tahu, listrik itu untuk kami dan kita,'' ujar pria yang mengaku sudah berusia 70 tahun tersebut. 

Sementara itu, terkait pembayaran kompensasi ini, Supervisor  Pertanahan PLN, Andi Rizki menjelaskan jika PLN sudah melakukan beberapa kali musywarah dengan warga. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan penjelasan proses pembayaran kompensasi dan terkait percepatan pembangunan jaringan listrik tersebut.

Selain itu, PLN juga menyatakan terus memberikan peluang kepada warga untuk bertanya terkait hal tersebut. Pasalnya, untuk percepatan itu juga diperlukan dukungan dari masyarakat setempat. 

''Alhamdulillah, pembayaran ini diberikan kepada warga yang sudah setuju untuk menerima kompensasi yang dilalui jalur SUTT. Kompensasi ini diberikan sesuai dengan hasil musyawarah kita bersama warga setempat. Alhamdulillah, warga menerima dengan baik,'' terang Andi Rizki.

Ditambahkannya, sosialisasi ini terus dilakukan di beberapa tempat yang dilalui jalur SUTT sebagai bentuk dukungan fasilitas pengentasan kebutuhan listrik di Riau yang terus bertambah.

''Jika ini sudah berjalan baik, saya optimis Riau tidak ada lagi pemadaman listrik. Bahkan, Riau mengalami surplus listrik dengan banyaknya pembangkit dan jaringan yang memadai,'' tutupnya. (*/dnl)