LANGSA - Terkait simposium Gerakan 1965 yang digadangkan Ilham Aidit (putra pimpinan Comite Central PKI Dipa Nusantara Aidit), Gerakan Bela Negara (GBN) Kota Langsa, Aceh akan melakukan langkah-langkah penghalangan terhadap gebrakan PKI yang terselubung dengan Komunis Gaya Baru (KGB)-nya. PKI yang mengklaim diri sebagai korban 1965 dengan cara memutarbalikkan fakta sejarah harus bisa disikapi dengan bijaksana jika mungkin.

Jika tidak bisa dengan cara persuasif, maka GBN Langsa akan mengambil sikap tegas bahwa setiap kader PKI yang berani secara terang-terangan di Aceh dan khususnya Kota Langsa akan diberantas secara frontal.

"Meskipun peristiwa 50 tahun lalu akan terulang, tapi penyebabnya jelas, PKI lah yang memulai," demikian disampaikan Ketua DPD GBN Kota Langsa Dr Muzakkir Samidan, melalui pres rilisnya kepada wartawan, Sabtu (23/4/2016).

Ditegaskannya, dahulu PKI dengan antek-anteknya terlalu kejam membantai rakyat Indonesia yang notabenenya muslim. Perang melawan PKI bisa dikatakan Islam melawan Kafir dan jika mati orang penegak Islam bisa mati syahid.

Karenanya, GBN yang merupakan gerakan moral sudah siap berada di belakang TNI/Polri untuk bersama-sama memberantas komunis dan underbow-underbownya. "GBN dan segenap warga Kota Langsa, ulama, umara, mahasiswa dan lain-lain siap memerangi tanpa pandang bulu kalau dia terbukti komunis maka akan kita sikat," tegasnya lagi.

Hal senada disampaikan, Sekretaris DPD GBN Kota Langsa, Teuku Muhammad Nurdin MEI yang akrap disapa Popon, jika PKI berani berkiprah, maka GBN dan umat Islam serta ormas-ormas lain yang pro Islam dan Pancasila akan bertindak dengan tegas.

Lanjutnya, pada rapat koordinasi antara DPD GBN Langsa dan DPW GBN Aceh, di Langsa, pada Jumat (22/4/2016) sore. Terlihat betapa antusiasnya kader GBN dan siap siaga menghadapi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Insya Allah Islam dengan ormas dan unsur-unsurnya akan bisa melumat PKI, tentu harus didukung oleh aparat negara yang bahu membahu menghancurkan komunis. (ddk)