BENER MERIAH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mulai 7 April 2016 telah mulai mengaktifkan Conservation Response Unit (CRU) di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.

Camat Pintu Rime Gayo Mustafa melalui sekertarisnya Ilham Abdi SSTP, kepada GoAceh.co, Rabu (13/4) mengatakan, diaktifkanya CRU tersebut untuk mengantisipasi kawanan gajah liar meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen.

“Kita berharap dengan adanya CRU ini, konflik antara gajah dengan manusia dapat kita antisipasi karena dapat dilakukan penggiringan lebih awal ketika kawanan gajah liar masuk ke perkebunan dan pemukiman warga yang ada di sekitar karena gajah yang telah dijinakkan ini akan tetap standby berada di Kecamatan Pintu Rime Gayo,” kata Ilham.

Pihak kecamatan akan mensosialisasikan kepada masyarakat apabila ada kawanan gajah liar yang kembali masuk ke pemukiman dan perkebunan untuk segera melaporkan kepada pihak kecamatan setempat atau langsung ke CRU Pintu Rime Gayo di Sayeung Kampung Negeri Antara.

“Kita berharap masyarakat nantinya, dapat memberikan laporan bila melihat gerombolan gajah liar masuk ke pemukiman warga, atau warga dapat langsung melaporkan kejadian tersebut kepada CRU Pintu Rime Gayo,” pintanya.

Sementara Lubis selaku pimpinan CRU mengatakan, saat ini BKSDA menempatkan 3 ekor gajah jinak di CRU Pintu Rime Gayo antara lain 2 ekor jantan dan 1 betina yaitu Arjuna jantan hasil penangkaran tahun 2008 dari kolometer 33 kabupaten Birereun, Rahmad jantan hasil penangkaran tahun 1992 dari Ulee Gle Kabupaten Bireuen dan Ida betina hasil penangkaran tahun 1990 dari Aceh Timur.

Menurut Lubis, bahwa pada hari pertama di datangkannya 3 ekor gajah jinak ini sempat didatangi oleh kawanan gajah liar pada malam hari dan kemudian pergi meninggalkan CRU. (ron)