JAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Pembinaan SMK (PSMK) resmi bekerjasama dengan DNA Initiative.

Kerjasama ini mencakup pengembangan program di bidang Devices (Perangkat), Network (Jaringan) dan Application (Aplikasi) bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Penandatanganan perjanjian kerjasama telah dilakukan awal Februari lalu oleh drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA selaku Direktur Pembinaan SMK dan A. Irwan selaku perwakilan DNA Initiative. Untuk tahap awal, kerjasama ini akan berlaku hingga Desember 2019 dan menyasar sekitar 12.000 SMK yang tersebar di seluruh provinsi se-Indonesia.

"Kami sangat antusias karena program kami direspon positif oleh pihak pemerintah," ujar Irwan. DNA Initiative sendiri merupakan suatu proyek yang diinisiasi oleh PT Aries Indo Global - principal EVERCOSS dan PT Mervotura Rekantara – developer platform MERUVIAN. Partisipasi EVERCOSS dalam program ini mencakup dua hal.

Pertama, EVERCOSS akan menerbitkan buku panduan tentang mobile device dan perangkat mobile lainnya. Buku panduan ini akan di-update setiap tahunnya dan diharapkan bisa menjadi pegangan siswa siswi SMK di Indonesia dalam memahami mobile device serta perannya dalam ekosistem digital.

Kedua, EVERCOSS membuka peluang bagi anak-anak SMK untuk magang di pabrik pembuatan smartphone-nya. Ini bukan program magang biasa, melainkan program pembinaan. Mulai bulan Maret, secara rutin DNA Initiative akan melakukan pelatihan bagi siswa siswi SMK selama 6 bulan.

"Dalam pelatihan ini, para siswa tidak hanya diajarkan teori perakitan dan servis mobile device. Namun mereka juga diajarkan mengenai integritas, tanggung jawab, kerja keras, disiplin dan kejujuran untuk meningkatkan kualitas mutu sumber daya manusia," jelas Irwan.

Dalam waktu dekat EVERCOSS juga akan menggelar TOT (Training of Trainer) guru SMK di zona tertentu dengan pelatih dari principal. Program ini nantinya akan memberikan sertifikasi kepada SMK yang telah bergabung dan mengembangkan kurikulum berbasis DNA Initiative dengan standar industri.

Sertifikasi juga akan diberikan kepada pengajar dan siswa siswi untuk menyatakan bahwa mereka memiliki kompetensi di bidang mobile device. Program ini telah diujicobakan di sejumlah SMK, seperti: SMK Umar Fattah – Rembang, SMK Hasan Kafrawi – Jepara, SMK Muhammadiyah 1 – Kendal, SMK Muhammadiyah 5 – Demak, SMK NU Maa'rif – Kudus dan SMKN 2 – Guguak, Sumbar.

Bagi EVERCOSS, kerjasama ini tidak hanya merupakan bentuk partisipasi dalam menghadirkan teknologi tepat guna bagi dunia pendidikan. Namun kerjasama ini juga diharapkan dapat melengkapi khazanah pengetahuan masyarakat khususnya para siswa mengenai mata rantai ICT di Indonesia. rls