PEKANBARU - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu memastikan bahwa pembangunan pertahanan diwilayah Natuna terus berlanjut. Progressnya adalah pembuatan landasan pesawat tempur dan penempatan tiga matra tempur TNI, yakni AD, AU dan AL. Hal itu dilakukan guna memperkuat pertahanan Indonesia dari berbagai ancaman dan gangguan. Ditambah lagi belakangan dunia diributkan dengan konflik di Laut Cina Selatan. Bahkan baru-baru ini negeri tirai bambu menempatkan peralatan tempur tersohornya disalahsatu pulau di sana.

"Masih berlanjut, selain itu kita juga tempatkan Marinir dan Paskhas di sana," sebut Ryamizard saat mengunjungi Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru-Riau, Jumat (19/2/2016) siang. "Ya, pelabuhan kita utamakan biar bisa menampung kapal serta landasan pesawat kita perpanjang," ujarnya kepada GoRiau.com.

Disinggung mengenai ketegangan di Laut Cina Selatan yang terus berlanjut, Menhan mengatakan bahwa itu tidak akan menjadi masalah, bila tidak ada yang memicu gejolak di sana. "Laut Cina Selatan itu sudah terbuka, sudah selesai, saya buka komunikasi dengan Cina dan Amerika. Sudah kita bahas bersama," jawabnya.

Adapun manuver geopolitik Cina tersebut ditenggarai berpotensi mencaplok sebagian wilayah Natuna,yang bernaung di Provinsi Kepulauan Riau."Dibenak kita jangan perang-perang lah. Perang apa, lawan siapa emangnya. Yang perlu diwaspadai itu terorisme. Terpenting kita maksimal, " tukasnya. ***