PEKANBARU - Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Malaysia untuk meningkatkan ekspor crude palm oil agar punya nilai tambah pasca pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak hingga kini tak kunjung rampung.

Kerjasama kombinasi potensi Malaysia dan Indonesia dari sektor perkebunan kelapa sawit ini, kata Kepala Sekretariat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Herdrajat Natawidjaya, masih dalam pembahasan. Ia mengatakan kerjasama dua negara dan melibatkan negara-negara penghasil CPO lainnya ini diprediksi masih lama diberlakukan.

"2016 ini belumlah, masih lama lah, masih pembahasan kita ini, jadi belum ada keputusannya," ujar Herdrajat, kepada GoRiau.com, Senin (18/1/2016).

Sementara itu, ia mengatakan jika kerjasama tersebut tidak ada kaitannya dengan ISPO dan RSPO.

Bagi perusahaan yang belum memiliki sertifikat ISPO, tetap diwajibkan untuk mendaftarkan perusahaannya.

Seperti, kata Herdrajat, Minamas Plantation hingga kini masih dalam proses verifikasi.

"Minamas sudah masuk mendaftarkan diri, sekarang masih dalam proses," ujarnya ***