MEDAN - PLN tengah mengupayakan perbaikan sejumlah mesin pembangkitnya setelah kejadian kebakaran pabrik kayu yang ikut menyambar tower 3 dan 4, Minggu (17/1) sore sekira pukul 18.40 WIB. “Diperkirakan perbaikan mesin pembangkit paling lama tiga hari lagi, sehingga sistem kelistrikan Sumut baru bisa pulih seperti semula sekira tiga hari lagi,” ungkap Manager SDM PLN Kit Sumbagut Raidir Sigalingging kepada wartawan di Medan, Senin (18/1) siang.

Raidir saat itu didampingi Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumatera Utara Mustafrizal serta Deputi Manager Operasi dan Pemeliharaan Parsaoran Siahaan.

Raidir menjelaskan, pada Minggu (17/1) sekira pukul 18.40 WIB terjadi kebakaran pabrik kayu PT Canang Indah. Kebakaran itu menyebabkan kerusakan pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu dan Nagan Raya.

Hal ini menyebabkan PLTU Pangkalan Susu dan Nagan Raya belum bisa dioperasikan dan menghambat suplai pasokan listrik untuk Sistem Sumatera Utara dan sebagian Aceh.

Kerusakan PLTU ini terjadi pada safety membran boiler. Di Sumut, cuma satu Gardu Induk yang tidak padam, yakni di Gardu Induk Kuala Tanjung karena mendapat pasokan dari Inalum.

Di luar itu, Nias juga tidak padam karena tidak terintegrasi dengan Sumut dan menggunakan pembangkit sendiri. Begitu juga sebagian Aceh, yang punya sistem pembangkit sendiri.

“Namun seluruh Sistem Sumut - Aceh mengalami padam total atau telah terjadi blackout system setelah kebakaran tersebut,” katanya.

"PLN mohon maaf atas ketidakyamanan pelanggan atas terhentinya aliran listrik beberapa jam di beberapa daerah Sumatera Bagian Utara dan sebagian Aceh serentak secara keseluruhan,” pintanya.

Setelah kejadian itu, petugas turun ke lapangan dan satu persatu mesin dihidupkan kembali sehingga listrik hidup kembali di beberapa tempat dengan jam yang berbeda. Namun pemadaman total terjadi di seluruh Sumut kecuali Nias dan sebagian Aceh.

Dia menyebut saat ini PLN terus melakukan perbaikan agar pasokan listrik kembali normal. Kedua PLTU ini diperkirakan beroperasi Senin (18/1) siang. “Jika PLTU sudah beroperasi, maka Sistem Sumatera Bagian Utara akan kembali normal dan tidak ada pemadaman," katanya. 1

Dia menuturkan, sekira pukul 18.40 Minggu (17/1) petang, terjadi kebakaran pada pabrik kayu PT Canang Indah yang berada diantara Tower 3 dan 4 sehingga mengakibatkan putusnya kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Belawan - Binjai yang menyalurkan daya dari Pembangkit Belawan ke sistem Sumatera Bagian Utara. Kebakaran ini menyebabkan pembangkit di sistem Sumatera Bagian Utara tidak dapat beroperasi.

Hingga Senin (18/1), pembangkit tersebut terkena dampak kerusakan. Hingga kini PLN masih terus berupaya memperbaiki dan mempercepat pemulihan PLTU, agar pasokan listrik ke masyarakat bisa kembali normal.

Akibat kebakaran pabrik itu, jelasnya, gangguan yang terjadi ada di Gas Turbin (GT) 1, 21, 22 dengan total daya 370 MW. Kemudian PLTU 3, 4 Belawan 180 MW, PLTG lot 3 Belawan 85 MW, PLTU 1, 2 Nagan Raya 100 MW, PLTU lot 4 Belawan terjadi gangguan terparah yakni boiler bocor yang diperkirkan sampai 2-3 hari baru selesai diperbaiki. “Mudah-mudahan gangguan kecil-kecil Senin malam bisa pulih kembali,” katanya.

Dia menegaskan dengan gangguan itu maka saat ini Sumut defisit 140 MW, bahkan Senin siang defisit hingga 170 MW, termasuk Aceh 25 MW. Total daya yang ada sebesar 1.780 MW, sedangkan beban puncak 1.680 MW. Saat kebakaran pabrik terjadi, daya lagi memasuki beban puncak.(wie/aje)