PEKANBARU - Memasuki sidang pleno IV pembahasan tata tertib (tartib) formateur Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Periode 2015-2017, Kongres XXIX HMI memanas. Merasa kesal dan tersulut emosi, peserta kongres yang duduk 'berlesehan' ini pun dapat leluasa berlari menghampiri presidium sidang.

Pantauan GoRiau.com, sekitar pukul 04.30 WIB, Sabtu (5/12/2015) menjelang subuh, peserta kongres merasa keberatan dengan tartib pemilihan formateur yang tidak sesuai dengan tartib pencoblosan yang ada, yakni dengan opsi penulisan nama.

Selain itu, kader menilai presidium sidang terlalu otoriter. Presidium sidang yang dinilai otoriter itu pun beralih menyerahkan palu sidang ke presidium pengganti.

Salah satu peserta kader yang merasa kesal tampak berdiri hendak melemparkan botol berisi air mineral. Beruntung aksi ini dapat dicegah. Tidak hanya itu, salah seorang kader lainnya terlihat berlari menggulung karpet merah yang terbentang menuju meja presidium ditengah-tengah berlangsungnya sidang.

Situasi yang mulai memanas, membuat beberapa aparat keamanan turut memasuki area forum sidang. Hal ini lantas membuat peserta kongres semakin bertambah kesal. Mereka menuntut panitia untuk mensterilkan forum sidang.

Hingga berita ini diturunkan, sidang pleno IV diskors karena memasuki waktu salat subuh. ***