MEDAN- "Karena kita tidak pernah bisa memprediksi umur kita. Untuk itu saya sangat menyarankan isteri bahkan nanti anak saya tahu caranya membuat bolu kamboja ini,"ungkap Barkah (37) saat berkunjung ke tempat usahanya Jalan
Jalan Ibrahim Umar/Gang Sado No 31, Medan beberapa waktu lalu.

Kecintaan Barkah terhadap usahanya tidak sekedar alasan materi, tapi juga hasrat dia untuk terus bisa melestarikan salah satu kuliner khas Melayu. "Dulu orang tua mewariskan ke saya, sekarang saya lanjutnya lagi ke generasi saya. Mudah-mudahan begitu juga selanjutnya,"ucap Barkah.

Bolu Kamboja memiliki bentuk yang unik, yakni berkelopak, layaknya bunga Kamboja. Sebenarnya di beberapa daerah yang dihuni keturunan Melayu, bolu ini ada.Masyarakat Melayu Singapura menyapanya dengan nama Kemodjo.

Tekstur bolu sedikit keras, malah cendrung bantet.  Tapi begitu pun bolu bewarna hijau daun ini sangat dihormati oleh masyarakat  Melayu sejak dahulu kala. Ia selalu hadir saat acara perhelatan kerajaan. “Saya sedari kecil sudah tahu bolu ini. Ibu suka bikin saat hari raya juga saat ada acara di rumah. Kadang untuk makanan sehari hari juga.”kenang Barkah.

Karena seringnya melihat sang ibu membuat bolu Kamboja dan juga kegemarannya menyantap bolu tersebut, suatu hari Barkah berpikir menjadikan penganan tersebut sebagai usahanya dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
“Awalnya saya perkenalkan sama teman, keluarga. Ternyata ada yang suka, mereka order,”paparnya tentang usaha yang kini sudah berjalan 12 tahun itu.

Melihat respon bagus, akhirnya Barkah memproduksi tiap hari. Selain bolu kamboja, ia juga membuat bika ubi yang juga merupakan makanan khas Melayu.
Barkah mengisahkan tidak lah mudah ketika usaha tersebut dirintis. “bolunya pun pernah tidak jadi atau gosong, tapi di dalamnya lembek. Benarlah kata orang melayu; kue tompur bandar. Karena biayanya memang mahal,”ucapnya. Seiring berjalan dan terus mencoba, akhirnya bolu kamboja pun bisa masak sesuai harapan.

ada dua jenis makanan khas Melayu yang diproduksi Barkah, yaitu bolu Kamboja dan bika ubi. Dikatakan Barkah, semua jenis makanan yang diproduksinya bebas dari bahan pengawet. Ketahanan rata rata 3 hari.