ADA cerita menarik ketika calon Gubernur Sumatera Utara No. 1, Edy Rahmayadi melakukan lawatannya ke Kota Tanjungbalai, Senin (9/4/2018). Saat berbicang dengan warga di sana, mantan Pangkostrad ini tak akan pernah lupa ketika dia mengemban amanah di kesatuan TNI AD.
Sebuah pengalaman heroik pernah ia alami tatkala menjabat sebagai Pangdam I/BB. Ada satu misi yang harus ia selesaikan. Pada hari itu, terdapat laporan masuk bahwa akan ada upaya penyelundupan sabu-sabu melalui pelabuhan Tanjungbalai.

Ia pun segera bergegas mengejar waktu. Barang haram tersebut tentu saja tak akan dia biarkan masuk. Tak berselang lama, ia telah sampai di Tanjungbalai. Edy justru dimarahi ibu-ibu yang ada di sana, dikiranya ia hendak berurusan dengan barang-barang yang masuk.

“Saya dapat informasi barang itu (sabu-sabu) sudah tidak ada, katanya sudah menyebar ke daerah-daerah, katanya sudah dibagi-bagi per paket plastik,” ujar Edy saat bertemu dengan warga Tanjungbalai.

Cerita pendek ini sejatinya adalah sebuah alarm bahwa memberantas kejahatan berarti bertarung dengan waktu.

Edy Rahmayadi memang telah lama akrab menanggulangi dunia narkoba dan kriminalitas. Ia amat familiar dengan beragam jenis kejahatan hingga modus-modus yang sering digunakan penjahat. Memang butuh keberanian ektra untuk memberangus tingkat kriminalitas di Sumut. Tapi dengan pengalamannya di dunia militer selama 33 tahun, ia sudah punya seluruh keberanian itu.

Seringkali terdengar bahwa Sumut itu keras. Edy Rahmayadi yang merupakan putra daerah tentu paham betul dengan karakteristik masyarakat Sumut. Bersama dengan aparat penegak hukum, ia berharap agar pengawasan dan penindakan kejahatan dapat dilakukan secara maksimal.

Hal itu semata-mata untuk melindungi warga Sumut dan generasi muda, masa depan Sumatera Utara.

Bahkan, Ketua DPRD Kota Tanjung Balai, Bambang Harianto menyebut, dengan latar belakang militer dan memiliki kedekatan emosional dengan aparat keamanan dan ketertiban, Edy diyakini menjadi satu-satunya Gubsu yang mampu menjaga keamanan Sumut. Termasuk juga kriminalitas dan penyelundupan narkoba.

"Sumut ini, punya perairan yang jadi pintu masuk narkoba. Pak Edy sudah punya pengalaman mengejar penyelundup narkoba. Kita harap beliau akan menghabisi narkoba di Sumut," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Edy Rahmayadi mengaku terharu atas sambutan yang hangat ditunjukan komunitas di Warkop Kelly yang terletak di Jalan Anwar Lubis.

"Saya tak bisa berkata apa-apa, apalagi saya dan istri ditepungtawari. Kalau di kampung saya, ditepungtawari itu adalah orang-orang yang diterima dengan baik. Alhamdulillah, ini juga doa dari bapak/ibu untuk kami," canda Edy.

Edy pun mengapresiasi semangat yang ditujukan masyarakat menyambut dirinya.

"Dengan semangat yang bapak-bapak tunjukkan, saya merasa yakin kalau kita bisa mengangkat kesejahteraan umat, masyarakat Sumut," ujarnya.

Ya, Edy yang berjiwa patriotisme ini diyakini menjadi semangat baru menuju Sumatera Utara yang bermartabat dan paten, dengan karir dan pengalamannya selama ini.

Mudah-mudahan, sosok pemimpin tegas yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, H Musa Rajekshah ini bisa menjadi pemimpin di Sumatera Utara periode 2018-2023 yang mensejahterakan rakyatnya. Semoga...