Alkisah sebatang tongkat besi yang gagah perkasa dengan penuh percaya diri mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencongkel sebuah gembok.  Tapi tetap saja si besi itu merasa kesulitan dan tak mampu membuka gembok itu.

Tiba-tiba datanglah sebuah kunci kecil. Dengan ringan, kunci itu berputar dan klik, terbuka lah gembok itu.

Batang besi tak habis pikir, kemudian bertanya. “Mengapa aku besar begini perlu setengah mati mengerahkan tenaga tapi gembok ini tetap saja tidak mampu ku buka. Tapi kamu yang keci dengan mudahnya bisa membukanya.” Kunci menjabawab: “Itu karena aku bisa memahami isi di dalam (hati) nya.”

Hati setiap manusia ibarat pintu yang tergembok. Untuk memahaminya, membuka hatinya, yang perlu dilakukan adalah memahami isi hatinya. Dalam lingkungan sosial kita, hubungan orang tua dengan anak, hubungan pertemanan, suami isteri bahkan hubungan antara bos dengan karyawan, hati adalah kuncinya.

Perhatian, kasih sayang dan rasa tanggung jawab adalah sebuah kunci kecil yang akan dapat memahami dan membuka pintu hati orang lain. Perlakukan orang disekelilingmu, seperti halnya seperti apa kamu ingin diperlakukan.  Dengan hati yang penuh kelembutan, welas asih, sekeras apa pun hati seseorang, maka kamu bisa taklukkan.