LANGKAT - investor asal Korea berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Langkat, Jumat (15/3/2024). Presiden Director Energy Power Co. Ltd , Woo Sik yang disambut Pj Bupati Langkat H. M. Faisal Hasrimy, AP., M.AP didampingi beberapa kepala dinas menyebutkan perusahaan tersebut bergerak dibidang pengelola limbah makanan, LED dan Limbah PLTU FABA.
 
"Limbah FABA (Flying Ash Bottom Ash) tersebut bisa digunakan menjadi bahan bangunan dengan teknologi dan hak patennya" ucapnya.
 
Kunjungan ini, dalam rangka upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui program aksi secara nasional. Pemprov dan pemkab memiliki kewajiban menyusun inventarisasi gas rumah kaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kesadaran maupun kepedulian masyarakat terhadap kecenderungan dan kondisi (GRK) di Langkat.
 
Sementara Hasrimy menjelaskan tingkat emisi gas di Kabupaten Langkat terendah pada 2015 dengan 1.064 GG Co2e dan tertinggi pada 2019 dengan tingkat 7.079Gg CO2e. 
 
Untuk diketahui Gg CO2e adalah gigagram setara CO2. Gg CO2e digunakan untuk mengukur emisi gas rumah kaca (GRK). 
 
Pemerintah kabupaten Langkat melalui dinas lingkungan hidup telah melakukan aksi adaptasi untuk mengurangi emisi gas.
 
Penanaman mangrove sebanyak 46.559 pohon, penanaman bibit tanaman produktif 22.000 batang, dan dari adaptasi dan mitigasi tersebut, pemerintah kabupaten Langkat menurunkan emisi gas sebesar 4.798,99 CO2e atau sekitar 78%.
 
Pada tahun 2024 sesuai program yang dijalankan pemerintah Kabupaten Langkat akan melakukan aksi adaptasi dan mitigasi berupa kampung iklim atau di Desa dan Kelurahan Se Kabupaten Langkat.
 
Pada akhir pertemuan tersebut, Hasrimy berharap  kehadiran investor dapat membawa manfaat dan memberikan hasil terbaik. 
 
"Saya sangat apresiasi karena kunjungan ini sangat penting untuk kebaikan Kabupaten Langkat" ucapnya.