TOBA - Ratusan produk hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari sejumlah daerah Provinsi Sumatera Utara khususnya daerah Kabupaten sekawasan Danau Toba siap hadir ramaikan event Pertamina F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Balige. Staff Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Jose Saragih di Balige, Jumat (1/3/2024) menyebutkan, pihaknya membawa produk-produk UMKM mitra dari Kota Medan, Sibolga dan Dairi.

"Untuk kota Medan sekitar 40 produk yang dititipkan di booth Bank Indonesia, ini belum dari daerah lainnya,” sebutnya.

Dikatakannya, pada gelaran balap F1H2O Lake Toba 2024 ini, BI tidak menghadirkan langsung pelaku UMKM di lokasi acara, namun memfasilitasi berbagai produk yang dihasilkan untuk bisa dipamerkan dan dipasarkan pada para pengunjung.

Jose mengungkapkan, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan tahun sebelumnya, produk-produk UMKM yang laris adalah dari jenis makanan siap saji dan handycraft.

"Saya optimistis penjualan produk UMKM binaan Bank Indonesia di 2024 akan lebih laris karena pembatasan yang diterapkan panitia sudah lebih longgar dibanding tahun Event pertama tahun 2023," imbuhnya.

Terpisah pelaku UMKM Ulos, Embun boru Hutagaol mengatakan, event F1 Powerboat Danau Toba 2024 membawa banyak peluang baru bagi warga setempat.

“Tahun lalu saya hanya menjual kopi di pinggir jalan ini, tapi sekarang mulai menjual kain ulos. Saya optimistis bisa menjual lebih banyak produk ulos yang didapatkannya dari para pengrajin kecil di Kabupaten Toba," ujarnya.

Sejauh ini ini sebutnya, sudah banyak pengunjung yang membeli maupun hanya sekedar bertanya dan melihat-lihat produk yang ditampilkan di booth yang disiapkan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

“untuk harganya tidak mahal, ulos buatan mesin harganya Rp150 ribu, sedangkan untuk yang tenun tangan harganya lebih mahal, Rp180 ribu. Ini bisa dipakai laki-laki dan perempuan,” pungkas dia.

Terpisah Stakeholder Manajemen Panitia Nasional F1H2O Danau Toba Gresita Siahaan mengatakan, pihaknya telah meminta pemerintah daerah untuk mengkurasi jumlah UMKM yang berada di sisi luar venue utama, agar penataannya bisa rapi dan menarik.

"Jadi di dalam venue utama ada 20 UMKM, kemudian untuk di luar, kami sudah berkoordinasi dengan pemkab untuk mengkoordinasikan kepada para pelaku usaha,” ujar Gresitea.

Panitia juga meminta agar pemda mengarahkan para pelaku usaha yang memiliki kafe atau tempat makan di sekitar lokasi balapan untuk berkreasi menawarkan paket wisatanya, baik berupa penjualan makanan dan minuman sekaligus tempat untuk menonton perlombaan jet air tersebut.

"Silakan pemilik kafe membuat package bundling (pengelompokan paket), jadi sambil makan dan minum bisa juga menonton bagi konsumen atau wisatawan," ujarnya.