TAPTENG - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) berhasil membongkar kecurangan Pemilu di Desa Muara Ore, Kecamatan Sirandorung, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Penghitungan suara pada tanggal 14 Februari 2024 kemarin tidak sesuai dengan hasil yang unggul pada Paslon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 di TPS 002 Desa Muara Ore, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Satu persatu surat suara Paslon Presiden & Wakil Presiden dibuka oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Aula Kantor Kecamatan Sirandorung, Tapteng yang juga dihadiri dari saksi masing-masing Paslon.

Setelah dibacakan surat suara oleh petugas PPK yang ada dilokasi, masyarakat langsung bersorak bahwa permainan kecurangan itu sudah terbukti jelas permainan penyelengara di TPS 002.

Diduga atas kejadian ini pihak KPPS di TPS 002 dengan sengaja melakukan kecurangan, sehingga menciderai jalannya pemilihan umum di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Dari hasil penghitungan ulang di Kantor Kecamatan Sirandorung, pada Selasa 20 Februari 2024 ini, pasangan Capres 01 (Anis-Muhaimin) hanya memperoleh sebanyak 37 suara, sedangkan Capres 02 (Prabowo-Gibran) memperoleh 102 suara, sedangkan capres 03 (Ganjar-Mahfud) hanya 12 Suara.

Sebelumnya, pasangan Capres nomor urut 01 (Anis-Muhaimin) memperoleh suara 100% atau 315 suara di TPS 002, Desa Muara Ore. Sedangkan Capres 02 dan Capres 03 tidak mendapatkan suara alias kosong.

Sementara itu Komisioner KPU Tapanuli Tengah, Aris Nasution yang dikonfirmasi wartawan terkait dugaan kecurangan tersebut mengaku akan membentuk tim pemeriksa dan melakukan kajian terhadap petugas PPS dan KPPS yang terlibat.

"Untuk saat ini apa yang sudah kita lihat itulah semestinya, dan pastinya kami akan membuat pengkajian dan membuat tim pemeriksa dari KPU setelah nantinya diperiksa pastinya nanti ada sanksi yang akan di kaji. PPS dan KPPS itu akan kami panggil, dan bila nanti terbukti mungkin akan disanksi administrasi dan kode etik, kalau masalah sanksi pidana itu urusan Bawaslu," katanya, Selasa (20/2/2024).

Terpisah dari itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Tapanuli Tengah, Sinta Dewi Napitupulu menanggapi dugaan kecurangan tersebut dan akan melakukan kajian bersama central Gakkumdu.

"Inikan laporan dari Panwascam di Kecamatan Sirandorung, bahwa adanya indikasi kecurangan, yaitu salah satunya masyarakat tidak diberi kebebasan untuk menyaksikan berlangsungnya penghitungan suara. Sehingga sesuai aturan kita rekomendasikan untuk dilakukan penghitungan suara ulang dan ini ada terbukti kecurangan di TPS 002 Muara Ore, dan kita akan memanggil anggota KPPS yang di TPS 002,"ujarnya.

Lanjut Ketua Bawaslu Tapteng, untuk sanksi pidana akan dilakukan kajian terlebih dahulu terkait sanksi pidana.

"Mungkin pidana ada, itu diatur dalam Undang- Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017. Bila nanti ini terbukti akan ada sanksi pidananya, karena saat ini kan masih dugaan pelanggaran, jadi diminta dulu klarifikasi KPPS, kemudian kita akan bahas di central Gakkumdu," ungkap Sinta.