TOKOH Melayu yang dikenal tegas dan mumpuni di Sumatera Utara ini terlihat sangat antusias mengajak seluruh masyarakat melayu agar segera bangkit menuju perubahan. “Jangan ragu untuk menjadi pahlawan perubahan. Kita ada jelas yang mau kita tuju ke depan. Jangan lagi ada kiasan bangsa Melayu ini lamban geraknya. Hanya menang di penampilan saja,” kata lelaki yang lebih dikenal dengan panggilan Siba dalam sambutannya di acara ‘Komitmen Tokoh Masyarakat Melayu Untuk Perubahan’, di gedung IPMD Centre Jalan Setiabudi 39B Medan, Jumat (9/2/2024).  
 
Siba juga menceritakan betapa saat ini begitu banyak tanah melayu deli yang sudah dikavling kavling dan dikuasai bangsa lain. 
 
“Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Masyarakat dan tokoh melayu jangan diam hanya jadi penonton saja. Rasanya, orang lain sudah merdeka tapi kita masih berjuang. Bukan itu saja, kita lihatlah bagaimana kehidupan nelayan saat ini yang jelas perlu dibantu, misalnya bagaimana mereka bisa membiakkan ikan dengan membuat rumpon-rumpon di beberapa daerah," jelas Siba yang mengaku sudah bertemu dengan capres Anies beberapa waktu lalu. 
 
“Karenanya, kita para tokoh melayu Sumut bertemu dengan pak Anies tahun lalu, kita sudah sepakat langsung meminta beliau untuk menjadi presiden di pemilu 2024 ini. Waktu itu pak Anies hanya diam saja. Tapi saya tau beliau menyimpan catatan dari apa yang sudah kita sampaikan tentang bagaimana keadaan masyarakat melayu di Sumut saat ini. Kami takjub, ternyata diam-diam pak Anies itu serius memperhatikan dan mendukung keberadaan bangsa melayu Sumatera Utara. Ternyata diluar dugaan, pak Anies punya konsep luar biasa untuk masyarakat melayu Sumut ini. Bagaimana kita mengukir sejarah membangun melayu di Sumut bersama pak Anies. Selesai pak Anies terpilih, kita akan buat kajian untuk jangka panjang. Makanya kita sangat yakin, pak Anies lah yang akan menjadi pemenangnya. Kalau tak menang, itu sudah pasti ada kecurangan. Karna itu kita sepakati hari ini untuk mendeklarasikan dukungan kita ke pak Anies," kata tokoh melayu ini tegas. 
 
Siba juga menambahkan bagaimana bangganya kita bangsa Indonesia dengan konsep cerdas pak Anies yang akan membuat rumah haji Indonesia di Mekkah. 
 
“Itu juga akan membuktikan bahwa ekonomi Indonesia akan terus berputar. Kita tentu paham bahwa Melayu dan Arab ini hampir tak ada bedanya. Bahkan bahasa Melayu ini juga diperkaya dengan bahasa Arab. Makanya disebut bahasa Arab Melayu. Inilah saatnya Melayu bangkit, untuk membuktikan bagaimana komitmen pak Anies untuk kebangkitan Melayu. “ tutupnya.
 
Hadir juga tokoh terkemuka di Sumut, Al Ustadz KH Zulfikar Hajar, Dr H Sakhyan Asmara, MSP, Prof Dr dr Ridha Darmajaya Sp BS (K) serta para cendikiawan muslim lainnya. 
 
Dalam sambutannya, Ustadz Zulfikar Hajar lebih mencontohkan bagaimana perjuangan dan keberpihakan burung pipit pada zaman Nabi Ibrahim. 
 
“Berpihaklah kita pada Anies, karena sesungguhnya Beliaulah yang benar dari ketiga calon yang ada. Sesuai pesan Nabi, sibukkanlah dirimu dengan hal yang benar. Jika tidak maka engkau akan disibukkan oleh hal yang bathil. Kita disuruh Allah agar mencari yang paling baik, yakni dari ucapan dan ajakan kepada hal-hal yang baik pula. Coba lihat bagaimana jejak rekam Anies ketika menjadi Gubernur. Kemudian lihat juga bagaimana akhlaknya. Ketika dihantam tapi tetap tersenyum. Jadilah seperti pohon yang berbuah. Kau lempar dia dengan batu, malah kau dikasih buah. Itulah Anies. Makanya ulama yang cerdas itu harus membela Anies," kata Zulfikar yang tidak takut dan tidak mundur sejengkalpun demi memperjuangankan kemenangan Anies.  
 
Acara ditutup usai pembacaan deklarasi oleh Fenti Iska SH SpN dan penandatanganan komitmen tokoh dan masyarakat Melayu Sumatera Utara untuk perubahan. 
 
Ketua panitia H.A Nuar Erde menyatakan akan segera mengirim dokumen Deklarasi yang sudah ditandatangani ke Capres Anies.