Berita

Sebuah konten mengeklaim, para guru di Medan, Sumatera Utara, ditahan gajinya dan diintimidasi.

Mereka dipaksa memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.

Konten yang mengeklaim para guru di Medan ditahan gajinya dan dipaksa memilih paslon nomor urut 2 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini, dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

Viralkan agar di proses orang 2 gak punya etik ini Breaking News: Viral Para Guru Negeri di Medan (tempat menantunya jkw) Menangis karena Gaji Ditahan untuk Dipaksa Memilih 02. Benar-benar ini sudah gila & melanggar HAM!!! Sebarkan & Viralkan*

Narasi itu disertai video berdurasi 1 menit 4 detik yang menunjukkan beberapa perempuan menangis. Para perempuan itu disebut sebagai guru yang mengajar di SMP Negeri 15 Kota Medan.

HASIL CEK FAKTA

Setelah ditelusuri, video guru SMPN 15 Medan menangis viral pada September 2023 dan tidak terkait Pilpres 2024.

Dilansir Kompas.com, terkait video tersebut, Dinas Pendidikan Kota Medan telah meminta klarifikasi Kepala Sekolah SMPN 15 Medan Tiurmaida Situmeang dan guru yang berpolemik.

Tiurmaida membantah mengintimidasi delapan guru SMPN 15 Medan. Ia hanya memberikan teguran kepada mereka lantaran sering tidak masuk kelas.
Menurut Tiurmaida, ada sebagian guru mempunyai pekerjaan lain dalam waktu bersamaan, sehingga sering tidak masuk kelas. 

Ia juga membantah sengaja menahan gaji delapan guru tersebut. Gaji guru SMPN 15 Medan untuk bulan Agustus 2023 terlambat dan baru dibayarkan pada 8 September 2023.

Terkait keterlambatan pembayaran gaji tersebut, Tiurmaida menjelaskan, penyebabnya adalah penyerahan amprah atau tanda terima gaji terlambat diserahkan ke Bank Sumut.

"Tanggal 1 sampai tanggal 2 saya tidak bisa bekerja karena ada urusan keluarga. Di tanggal 3 hari Minggu, tanggal 4 saya masuk, dan tanggal 5 bendahara yang lama pindah tugas, dia sekalian amprah gaji," kata Tiurmaida.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim para guru di Medan ditahan gajinya dan dipaksa memilih paslon nomor urut 2 adalah hoaks.

Video guru SMPN 15 Medan menangis pernah viral pada September 2023 dan tidak terkait Pilpres 2024.

Rujukan

https://www.kompas.com/tag/cek-fakta
https://www.kompas.com/tag/hoaks
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0RQDySWvWYXDWmhsEnjtqUXUnp6C7MKDaJ5NS7SBuZGJXsYyDsrBxqAHCz8p8jsdMl&id=100014805573300
https://ghostarchive.org/archive/4QSot
https://www.facebook.com/ar.limanzen.5/posts/pfbid0wkFiiiEQ9ePZ1igwrytwziqRwzjCkt9LGNpWN4ZSFP1MSyWLT9oeEs5mJgs3t9vwl
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02nNiR2p1vDuw1LFWwiVdG2eH8v6Q3kTzs8wo2CFjnEuYnPsf47avCuQCSsJS2Tf1zl&id=61553836569953
https://medan.kompas.com/read/2023/09/17/212931278/viral-video-guru-smpn-15-medan-diintimidasi-dan-gaji-ditunda-kepsek-saya?page=all
https://t.me/kompascomupdate

Publish date : 2024-01-31