Setiap keluarga pastilah mendambakan kehidupan yang rukun, harmonis dan sejahtera. Namun untuk mewujudkan harapan tersebut tidaklah semudah mengucapakannya. Bahkan tidak sedikit keluarga yang merasakan sendi-sendi kehidupan dalam rumah tangganya semakin keropos dan sering berujung pada pertengkaran. Yang paling miris kasus KDRT dan perceraian dari tahun ke tahun terus meningkat. Menurut laporan Biro Pusat Statistik Indonesia 2023  menjelaskan bahwasanya angka perceraian di tahun 2022 menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir (KOMPAS.com, 08/10/2023). Dilansir juga dari (Databoks, 02/03/2023), dua penyebab utama terjadinya keretakan rumah tangga (perceraian) adalah pertengkaran dan faktor ekonomi.

Maka sebuah alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengurai permasalahan ini adalah implementasi pengelolaan keuangan keluarga berbasis syariah yang secara empiris dapat menyeimbangkan pengeluaran rumah tangga dengan pendapatan yang diperolehnya.

Berdasarkan analisis situasi, diperoleh informasi bahwa beberapa masyarakat di Kelurahan Harjo Sari II, Medan Amplas (mitra PKM) masih memiliki pengetahuan yang minim tentang  pengelolaan keuangan keluarga berbasis syariah.  Mitra dominan berpendapat bahwa permasalahan keluarga dalam hal ekonomi dengan sendirinya akan teratasi jika pendapatannya meningkat. 

Melihat fenomena ini, tim PkM UMN Al-Washliyah (https://www.umnaw.ac.id) terpanggil untuk membantu mitra dalam menyelesaikan persoalan tersebut.  Selain itu tim pengabdi juga memahami bahwa di tengah terjadinya pelemahan ekonomi saat ini semakin banyak individu yang kehilangan pekerjaan dengan pendapatan yang tidak stabil. Dampak sosialnya, masyarakat menjadi sangat rentan mengalami keretakan rumah tangga. Maka sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah terpanggil untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM).

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 Desember 2023 di Kantor Kelurahan Harjo Sari II Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan dengan sub tema “Pengelolaan Keuangan Keluarga Berbasis Syariah Bagi Masyarakat”. Adapun tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Harjo Sari II tentang pengelolaan  keuangan keluarga berbasis syariah atau secara Islami. Dengan kegiatan ini diharapkan mitra lebih memamahi dan lebih termotivasi mengimplemantasi  nilai-nilai syariah dalam pengelolaan keuangan keluarga. Selanjutnya mitra akan dapat lebih bijaksana menyeimbangkan pengeluaran, biaya kebutuhan hidup sehari-hari dengan pendapatan yang diperolehnya.  Dengan kondisi ini maka mitra akan lebih mampu untuk dapat terhindar dari pertengkaran dan keretakan rumah tangga serta akan merasakan kehidupan keluarga yang berkah.

Secara umum pengelolaan keuangan keluarga adalah seni dan keterampilan yang dimiliki individu dalam merencanakan, menganggarkan, menghimpun, mengalokasian dan evaluasi penggunaan uang untuk mencapai kehidupan yang rukun, harmonis dan sejahtera. Pengelolaan keuangan berbasis syariah adalah perencanaan, pengalokasian dan pengendalian sumber daya keuangan keluarga secara efektif dan efisien berdasarkan prinsip dan hukum Islam dengan tujuan supaya dapat menjadi keluarga yang rukun, harmonis dan sejahtera serta penuh berkah.Pengelolaan keuangan keluarga berbasis syariah juga harus dipahami sebagai pedoman yang dapat mengarahkan dan melatih individu untuk dapat menyeimbangkan pendapatannya dengan pengeluaran biaya hidup sehari-hari. Memang tidak dapat dipungkiri aspek ekonomi merupakan faktor yang fundamental sebagai sumber kebahagiaan dan keutuhan keluarga.  Namun harus dipahami juga aspek ekonomi bukanlah satu-satunya penentu keutuhan dan keberkahan hidup berkeluarga. Uang memang sudah berperan menjadi penentu, tapi setiap manusia harus yakin bahwa yang menentukan sesuatu itu bukanlah uang. Oleh karena itu, keluarga yang mendapat keberkahan hidup adalah keluarga yang mampu mencari sumber-sumber ekonomi berbasis syariah dan mampu mengalokasikannya disertai rasa syukur yang tinggi alias berlandaskan prinsip syariah.

Solusi yang disampaikan tim pengabdi, salah satunya adalah mengedukasi mitra tentang pengelolaan keuangan keluarga berbasis syariah. Setidaknya dengan solusi yang disampaikan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra untuk mengelola keuangan keluarga dengan sumber yang terbatas terkhusus kepada suami sebagai kepala rumah tangga dan istri sebagai pelaksana pengelolaannya.  Mitra juga akan lebih memahami tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing begitu juga terhadap anggota keluarga lainnya mereka akan lebih memahami makna dan tujuan hidup berkeluarga. Dengan demikian diharapkan setiap anggota keluarga mampu bersikap lebih bijaksana dan memiliki kemampuan untuk menyikapi permasalahan ekonomi yang dihadapinya.

Julianto Hutasuhut, S.E., M.M. selaku ketua tim PkM menjabarkan tentang “Tips Alokasi Pengasilan Bulanan”. Menurutnya masyarakat harus melakukan hal-hal berikut: Pertama, 50% dari penghasilan dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ke-dua, 25% untuk administrasi rumah tangga, misalnya membayar tagihan Listrik, Air, Internet dan lain sebagainya. Ke-tiga, 10% dari penghasilan dapat dialokasikan untuk ditabung (investasi). Ke-empat 10% dari pengasilan dialokasikan untuk membayar iuran jaminan kesehatan. Kelima, 5% dari penghasilan dialokasikan untuk zakat, infaq dan sedekah. Hasil dari sesi diskusi, pengetahuan mitra tentang konsep keuangan syariah semakin tinggi dan mitra lebih termotivasi untuk mengiplemantasikannya dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Pada sesi akhir diskusi, mitra setuju dengan pernyataan  Tim PkM UMN Al-washliyah bahwa “Segalanya memang perlu uang tapi uang bukanlah penentu segalanya sehingga pendidikan dan kebijaksanaan tentang uang itu sangat penting (Kiyosaki)Dalam sesi penutupan, mitra dan pemerintah setempat memberikan apresiasi dengan berharap ada tindak lanjut dan kerja sama yang lebih intens dari kegiatan PkM ini. Akhir kata tim pengabdi berpesan “Uang adalah bentuk kekuatan, namun yang lebih kuat adalah pendidikan mengelola keuangan”. Tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya program PkM ini. Selanjutnya tim akan mengevalusi hasil program kegiatan PkM ini serta akan berkoordinasi dengan unit LPPI-LPIM UMN-Al-Waslhliyah dan pemerintah setempat untuk pengembangannya ke hari depan.