MEDAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara memberi apresiasi dan dukungannya terhadap rencana penyelenggaraan Talkshow bertajuk “Optimalisasi Pemilih Penyandang Disabilitas (Difabel) pada Pemilu 2024 di Sumatera Utara”, mengingat masih sedikit elemen masyarakat yang memberikan kepedulian dan perhatian khusus terhadapa hak-hak politik masyarakat difabel. Hal itu disampaikan Ketua KPU Sumatera Utara Agus Arifin, Sabtu (9/12/2023), saat menerima audiensi Panitia Pelaksana Talkshow Optimalisasi Pemilih Penyandang Disabilitas (Difabel) pada Pemilu 2024 di Sumatera Utara yang rencananya akan dilaksanakan oleh Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (IKA STIKP) Medan pada Rabu, 20 Desember 2024 di Galery & Café Pelataran Difabel Jl Karya Kasih No 26 B Medan.

Agus Arifin didamping Komisioner KPU Divsi Sumber Daya Manusia (SDM) Robby Effendy menegaskan, upaya melakukan pendidikan politik dan pengawasan terhadap proses penyelengaraan Pemilu bukan semata-mata tugas lembaga formal seperti KPU, Bawaslu dan pemerintah, melainkan juga elemen masyarakat. Karena itu, katanya, Talkshow Optimalisasi Partisipasi Pemilih Didafel yang akan diinisisi oleh IKA STIKP Medan patut didukung oleh semua pihak.

“Saat ini terdapat lebih 39 ribu orang difabel yang memiliki hak suara dari lebih 10,8 juta daftar pemilih di Sumatera Utara. Karena itu, sosialisasi dan pendidikan politik bagi pemilih difabel sangat perlu didorong agar lebih optimal,” ujarnya seraya menyebutkan bahwa masyarakat marginal dan difabel merupakan salah satu kelompok strategis dalam pemberian pendididkan politik dalam penyelenggaraan Pemilu, selain kelompok pemilih pemula, kaum perempuan dan agamawan.

Ketua Panitia Pelaksana Talkshow Optimalisasi Patisipasi Pemilih Difabel pada Pemilu 2024 di Sumatera Utara, Drs. Awaluddin, menyampaian tujuan dari talkshow tersebut lebih fokus pada upaya mendorong segenap elemen masyarakat tak terkecuali para calon legislatif untuk bersama-sama dengan KPU, Bawaslu dan pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada pemilih difabel. “Selama ini kita cermati upaya pendidikan politik bagi pemilih difabel masih belum optimal, karena itu kita perlu mengawal agar tanggung jawab moral untuk memberikan pendidikan dapat dioptimalkan agar mereka cerdas memilih dan partisipasi mereka meningkat dalam dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024,” ucap Awaluddin yang didampingi Sekteratis Panitia Sri Wahyuni Nukman, Steering Committee (SC) Erwinsyah, serta anggota tim panitia Yusuf Sani Tijue dan Maman Natawijaya.

SC Panitia Erwinyah menambahkan, KPU juga perlu melakukan diseminasi informasi terkait peta sebaran pemilih difabel berdasaran daerah pemilihan (dapil). “Informasi ini juga diperlukan agar para caleg mengetahui dan dapat memberikan penddidikan politik bagi pemilih difabel di dapilnya masing-masing,”pungkas Erwinsyah.

Disebutkan, talkshow tersebut akan mengundang pembicara kunci dari KPU Sumut, Bawaslu Sumut, Kespangpol Provsu dan dari pihak DPD Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumut.