MEDAN - Bioskop online berkolaborasi dengan Jaff mengadakan roadshow di Medan, Sabtu (21/10/2023). Roadshow ini dikemas dalam bentuk talkshow bertajuk 'Bioskop Online x Jaff : Road to Jaff18 [Roadshow to Medan]'. Medan menjadi kota perdana dari rangkaian roadshow yang akan digelar di 3 kota lainnya di Indonesia, Palembang, Semarang dan Makassar.
 
Ivan Makhsara, Head of Content Bioskop Online mengatakan kegiatan ini dalam rangka memperkenalkan platform menonton kekinian sekaligus menyapa para penonton. Sebab, Kota Medan salah satu wilayah yang memiliki penonton yang cukup konsisten.
 
"Kita menggelar roadshow di Medan, untuk berkenalan dengan penonton. Pengen mengenal penonton di Medan tentunya lewat teman-teman media. Sebagai orang Medan, aku merasa ada kewajiban perlu tahu orang-orang, dan Medan salah satu kota yang konsisten ada penontonnya. Jadi kita merasa menarik banget untuk datang langsung ketemu," ujarnya.
 
Dalam talkshow tersebut, Ivan menjadi pemateri dalam sesi pertama dengan membawakan topik 'Film marketing dan distribusi'.
 
Disini Ivan menyebutkan semua film-film Indonesia memiliki kesempatan untuk dipromosikan melalui platform tersebut.
 
"Semuanya dipromoin dengan kadarnya masing-masing. Kita sendiri diawal tahun pernah promoin film dokumemter pesantren. Ada juga yang dipromoin, dragon for sale. Selain itu ada juga film-film pendek. Jadi semuanya berhak dipromosikan," ujarnya.
 
Ia menyebutkan untuk film yang ditayangkan tidak semuanya yang ditayangkan di bioskop offline. Ada juga memang film yang pernah tayang dibioskop offline, tapi banyak juga film yang khusus online, sehingga variatif.
 
Ia juga menyebutkan, bioskop offline dan online memiliki pasar masing-masing. Dan saat ini, masyarakat jika ingin nonton bioskop sudah semakin mudah mengaksesnya, termasuk untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. 
 
"Sejauh ini, penonton kita masih besar di Jawa. Kita penonton lebih dewasa, usia 21+. Kita punya film yang tema-tema dewasa," urainya seraya menambahkan khasnya
bioskop online ini penonton menyewa dalam 2 hari. 
 
"Namanya bioskop bisa ditonton di hp, laptop, tv juga," ujarnya dengan khasnya, satu-satunya platform yang nemutar khusus flim Indonesia.
 
Sementara pada sesi kedua hadir pembicara sutradara dan produser film Ifa Isfansyah. 
 
Ia diketahui sudah menggarap puluhan film baik sebagai sutradara maupun produser. Di antaranya Sang Penari, Garuda di Dadaku hingga Losmen Bu Broto.
 
Pria kelahiran 16 Desember 1979 itu membicarakan soal tugas dan peran produser dalam sebuah film. 
 
"Tanpa ada produser, produksi film tidak bisa berjalan. Produser tidak hanya bicara soal pendanaan sebuah film, ataupun manajemen. Tapi lebih dari itu," kata Ifa.
 
Ifa menjelaskan alur tugas produser film mulai dari ide, hingga pendistribusian. 
 
"Kalau di Indonesia produser tidak hanya memproduksi, tapi juga mendistribusikan atau memasarkan. Berbeda dengan di luar negeri," tambahnya.
 
Tugas seorang produser menurutnya adalah memilih ide cerita dan tim yang tepat untuk diproduksi, mencari kemungkinan pendaaan agar produksi bisa berjalan, dan memastikan film yang diproduksi sesuai dengan yang direncanakan.
 
Menurutnya seorang produser harus memiliki beberapa hal yakni kreatif, punya visi, finansial, dan punya nilai.
 
"Ada beberapa tahap untuk memulai sebuah project film. Mulai dari visi, siapa pemilik ide, menentukan budget dan target audience, berikutnya pitching ke penulis, sutradara hingga ke investor, lalu nilainya apakah dia single producer atau berpartner dengan lainnya hingga realisasinya," jelasnya.