TOBA - Di perayaan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke - 30 Tahun 2023 yang dihgelar di Kabupaten Samosir Sabtu, (29/07/2023), Pemerintah Kabupaten Toba menerima penghargaan terbaik 1 dari Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Toba Tonny M Simanjuntak,SE atas nama Bupati Toba. Juara terbaik 1 diterima sebagai Kategori laporan narasi Tim percepatan penurunan stunting semester 1 dalam rangka Harganas ke -30 Provinsi Sumatera Utara tahun 2023.
 
Bupati Toba Poltak Sitorus didampingi Sekda Drs.Augus Sitorus dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB dr.Juliwan Hutapea mengatakan, keberhasilan Pemkab Toba meraih juara terbaik 1 di Kategori laporan narasi tim percepatan penurunan stunting semester 1 di peringatan Harganas ke -30 Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 adalah berkat kerja sama tim jajaran Pemerintah Kabupaten Toba.
 
Dalam hal ini pemkab Toba tetap komit untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Toba sebagaimana program nasional pemerintah pusat untuk memberantas stunting di NKRI.
 
Disebutkannya, dengan penerimaan penghargaan ini akan menjadikannya sebagai sebuah motifasi bagi kita untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Toba.
 
"Sesuai data yang kita miliki angka jumlah stunting di Toba berkisar 24,8%.melihat angka persentase ini memang masih tinggi.kita akan mengejar terus untuk menurunkan angka stunting di Toba.supaya apa yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo tahun 2024 angka stunting harus bisa diangka 14%," ujarnya.
 
Lanjutnya, dalam menurunkan angka stunting ini kita harus dorong masyarakat untuk memberikan asupan makanan bergizi khusunya bagi balita.
 
"Yentunya Pemerintah Kabupaten Toba juga harus bekerja keras melalui Dinas PMD, Dinas PP dan KB serta Dinas Kesehatan berikut upaya Perbaikan infrastruktur untuk sanitasi yang baik. karena ini juga salah satu faktor pendukung untuk penurunan stunting di Toba," sebutnya.
 
Untuk mencapai ini, sambung dia, sebenarnya bukan hal yang sangat sulit bila masyarakat memiliki kesadaran akan kebutuhan gizi di lingkungan keluarganya, tentunya dengan upaya sederhana berternak ayam dan itik untuk mendapatkan konsumsi telur 1 butir per harinya.
 
"Mari kita beternak ayam, dan itik untuk mendapatkan telornya dan kebutuhan dagingnya.dengan beternak ayam dan itik tentu kita akan mendapatkan telur untuk menjadi sumber konsumsi gizi bagi keluarga khususnya untuk anak anak kita.utamakan telur yang dihasilkan di konsumsi keluarga jangan langsung di jual, demi perbaikan gizi dalam keluarga," sebut Bupati.
 
Diakui Bupati, dengan angka 24,8 % angka stunting di Toba masih tinggi.
 
Untuk perubahan angka stunting di Toba pada tahun sebelumnya ke tahun 2023 oleh Kadis PP dan KB dr Juliwan Hutapea menyebutkan, masih stagnan yang artinya masih tetap sama dengan tahun lalu atau belum ada perubahan. 
 
Terkait perbedaan stunting di tiap Kecamatan se Kabupaten Toba, Bupati Poltak menyampaikan, untuk stunting lebih tinggi dari 16 Kecamatan di Kabupaten Toba masih di Kecamatan Tampahan tanpa menyebutkan berapa persen.
 
"Untuk menurunkankan stunting di Toba Pemkab Toba tetap akan menggalakkan kegiatan program pembagian makanan tambahan bergizi, membagikan susu kepada ibu hamil dan menyusui serta melakukan berbagai kegiatan penyuluhan untuk pola hidup sehat termasuk perbaikan sanitasi dari PUPR di beberapa titik lokasi yang dinilai masih agak kumuh.semua ini bisa dicapai dengan kerja sama semua lining sektor berikut peran serta dan kemauan serta kesadaran masyarakat," tandasnya.
 
Terpisah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB dr.Juliwan Hutapea menyebutkan, penilaian yang diberikan kepada Kabupaten Toba berdasarkan survei dan presentase dari Kementerian terkait.untuk jumlah persentase kita berkisar 8,11% (+_ 1011 orang).
 
Dijelaskannya, sesuai SSGI dari Kementerian 24,8 %.untum balita berdasarkan sistim Informasi pencatatan dan pelaporan Status Gizi Balita Stunting berbasis masyarakat yang langsung dari pos yandu yang dilaksanakan petugas gizi dan bidan desa 8,11% atau jumlah bayi +_ 1011 orang.