ASAHAN - NA (15) warga Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, gadis remaja yang kini masih dalam masa pendidikan, terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran. Ia menjadi korban keganasan pembegal saat berangkat sekolah yang terjadi di Perkebunan PT Padasa, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan pada Kamis (27/7/2023) pagi.

Korban hanya bisa terbaring di salah satu ruangan RSUD HAMS Kisaran, dengan kondisi telapak tangan sebelah kiri yang robek.

NA berangkat sekolah bersama temannya berinisial LAS (17) yang merupakan tetangga NA. Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor jenis Honda CB.

Saat ditemui Gosumut.com di RSUD HAMS Kisaran, Jumat (28/7/2023), LAS menjelaskan, seperti biasanya, keduanya berangkat ke sekolah mengendarai sepeda motor dengan santai, melintasi jalan perkebunan PT Padasa sekitar pukul 07.00 Wib.

Kemudian, dari belakang datang dua orang berboncengan dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario.

"Ya kami dipepet sama orang itu om, terus kami ditunjang sampai kami jatuh," terang LAS.

Setelah jatuh, salah satu pelaku berusaha merebut sepeda motor milik korban, namun NA berupaya melawan. Begitu juga dengan LAS, tadi sekolah yang berisikan alat sekolah dan sebuah handphone, dirampas oleh pelaku satu pelaku lainnya.

Keduanya melakukan perlawanan hingga pelaku melakukan tindakan keras kepada kedua korban.

"Kamu sempat dipijak-pijak sama pelakunya om. Kepala kami yang dipijak," sambung LAS.

Karena tetap melawan dan tidak terima sepeda motornya dirampas, salah satu pelaku mengalungkan arit ke leher NA. NA juga tetap melawan dengan menahan ketajaman arit menggunakan tangan sebelah kirinya, hingga telapak tangannya robek.

Sementara, salah satu pelaku sudah berhasil merampas tas LAS dan bergegas mengendarai sepeda motor yang digunakan untuk membegal.

Namun, satu pelaku yang mengalungkan arit di leher NA, gagal merampas sepeda motor milik korban. Disaat itu juga, salah satu guru yang mengajar di sekolah korban, melintas di lokasi.

"Ada guru kami yang lewat, dia berhenti dan ngambil batu. Terus, pelakunya ngancam, supaya tidak ikut campur. Pelakunya bilang gini, 'pigi kau, jangan ikut campur, ini bukan urusanmu'," cetus LAS.

Karena sulit merampas sepeda motor milik korban, palaku melarikan diri ke arah dalam kebun sawit. Sementara, satu pelaku lagi melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.

Guru tersebut pun tidak tinggal diam, dia mengajak warga lainnya dan menghubungi scurity setempat untuk mengepung pelaku.

Hingga akhirnya pelaku dapat ditemukan dan diamuk oleh massa hingga babak belur.

"Sekarang ini sudah ditangani sama polisi di Polres Asahan," kata LAS.