TAPUT - Kepala KPH XII Tarutung, Merry Marpaung mengaku sudah menyurati MS, oknum pengusaha kayu yang diduga melakukan penebangan hutan di Dolok Imun terkait dengan kelengkapan administrasi sesuai dengan Permem LHK Nomor 8 sejak Pebruari 2023. "Surat saya itu sudah mulai bulan February tahun ini kepada dia, supaya dia melengkapi semua dokumenya sesuai peraturan P8" tutur Merry saat di konfirmasi wartawan di kantornya, Kamis (20/7/2023).
 
Lanjutnya, pada sekitar bulan Mei tahun 2023 ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut menolak permohonan perpanjangan ijin penebangan kayu di Dolok Imun dari MS. 
 
"Penolakan permohonan perpanjangan ijin penebangan kayu di Dolok Imun dari MS oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut dengan alasan bahwa, Surat Keterangan Pemilik Tanah (SKPT) tidak didampingi surat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN)," ujarnya.
 
Merry juga mengungkapkan, penebangan pohon yang diduga dilakukan MS di Dolok Imun Desa Hutaraja Hasundutan Kecamatan Sipoholon dan Desa Sibaragas KecamatanbPagaran Kabupaten Tapanuli Utara saat ini adalah Ilegal. 
 
Untuk memastikannya tim sudah turun ke lokasi guna melakukan pemeriksaan. Sementara pemeriksaan kepada MS sudah ditingkatkan ke undang undang lingkungan hidup, jelasnya.
 
Merry kepala KPH XII Tarutung juga menceritakan kronologis penangkapan dua unit truk pengangkut kayu pinus gelondongan pada hari Jumat malam dini hari (14/7/2023) oleh KPH IV Balige lKabupaten Toba dan truck serta kayu gelo dongan pinus tersebut diduga kuat berasal dari Dolok Imun Kabuoaten Tapanuli Utara (Taput) Peropinsi Sumatera Utara (Sumut) yang kepemilikan kayunya juga diduga milik oknum pengusaha MS.
 
Jadi keberhasilan penangkapan kedua truk pengangkut pinus gelondongan itu dan selanjutnya bisa diamankan atas kerjasama KPH XII Tarutung dan KPH IV Balige, ujarnya
 
Sebab selama ini, lanjutnya, ketika pihaknya bersama polisi kehutanan turun ke lokasi penebangan di Dolok Imun aktifitas penebangan selalu tidak ada.
 
"Kerjasamalah, kalau perkara ngawasin sudah. Kita kesana sudah bolak balik, tapi posisi kondisi di lokasi selalu diam. Mungkin ada yang membocorkan kepada oknum MS atau anggotanya bahwa pihak KPH XII bersama Polisi Kehutanan (Polhut) akan turun melakukan pemeriksaan," pungkas Merry.