BATANGTORU - Diseminasi dan pengumuman hasil laboratorium air sisa proses PT Agincourt Resource (PTAR), September 2022 hingga Maret 2023 masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah, tidak berpengaruh dialirkan ke sungai Batangtoru. Hal itu diungkapkan Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Sisa Proses Tambang Emas Martabe Divisi Evaluasi, Marsius Parulian Nainggolan, di mini teater 'Sopo Daganak' Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Selasa (30/5/2023).

Pihaknya merinci, beberapa titik yang menjadi lokasi pengambilan sampel penelitian mencakup WPP, BST dan sungai Batangtoru. Penelitian mengukur beberapa parameter seperti kelarutan oksigen, temperatur air, pH, dan sebagainya.

Hasilnya, seluruh faktor fisik masih memenuhi baku mutu air, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Parameter air yang dianalisis di antaranya, tingkat keasaman air (pH), Total Suspended Solids (TSS), kadmium (Cd), kromium (Cr), merkuri (Hg), nikel (Ni), sianida (CN), arsen (As), tembaga (Cu), timbal (Pb), dan seng (Zn).  

Sementara itu, General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, menyatakan pihaknya ingin menjaga proses sehingga PTAR dapat bertanggungjawab, bahkan PTAR tidak dapat mengklaim sendiri bahwa mutu air  itu bagus, kendati PTAR justru melibatkan para semua pihak termasuk tim ahli.

"Ada dari pemerintah, masyarakat, laboratorium independen, kita lihat sama-sama bahwa semua insya Allah percaya bahwa hasilnya benar. Terutama masyarakat sekitar berfikir bahwa kami tidak merugikan orang lain," ujar Rahmat.

Sementara untuk para tim independen dikatakan Rahmat, ada beberapa tim ahli yang datang yakni, Prof Zul Nasution, Prof Handani Harahap, Prof Nursaha Pasaribu dan DR Eka Wardana.

Masih lanjut Rahmat, proses laboratorium air sisa proses PT Agincourt Resource dilakukan selama 6 bulan sekali, bahkan  untuk sampel yang dikirimkan ke Jakarta itu melibatkan pemerintah dan masyarakat dilakukan setiap bulannya.

"Sample yang dikirim ke Jakarta itu, pada bulan itu juga dikirimkan hasilnya ke PTAR namun dibuka secara 6 bulan sekali dengan melibatkan pemerintah, para ahli dan masyarakat," sebutnya

Hasil laboratorium saat ini secara merinci diumumkan dari bulan Oktober, November dan Desember 2022 hingga Januari, Februari dan Maret 2023.

"Kalau saya lihat sampai hari ini masih baik baku mutu nya dari periode sebelumnya, kalaupun di hilirnya ada tingkat kekeruhan sama dengan di hulunya disebut asumsi tentu itu bukan dari air yang kami keluarkan," jelas Rahmat.

Dijelaskan Rahmat, untuk pengambilan sampel justru tim ahli dari Medan turut serta turun ke lokasi didampingi pemerintah setempat dan pendampingan dari  masyarakat desa untuk melihat  kualitas kontrol.

Justru kata Rahmat, bahkan keterwakilan dari setiap 15 desa lingkar tambang telah dipercaya. "Beberapa nama itulah dikirimkan dari pemerintah setempat ke Provinsi Sumut. Bahkan perwakilan telah  mempunyai Surat Ketetapan (SK) menjadi tim terpadu," timpal Rahmat.