Asahan - Gerakan Anak Sumatera Anti Kedzaliman (GASAK) mengamuk dengan menabur bunga melalui aksi demontrasi di Kantor DPRD Kabupaten Asahan dan Bupati Asahan, Selasa (23/5/2023).

Aktivis yang tergabung dari mahasiswa di Kabupaten Asahan itu menganggap Bupati Asahan telah gagal memimpin Kabupaten Asahan.

Salah satu contohnya terdapat banyak jala berlubang di wilayah Kabupaten Asahan. Mereka menganggap, karena jalan berlubang salah satu mahasiswi cantik warga Kabupaten Asahan harus kehilangan nyawanya disebabkan lakalantas.

Sementara, di hari yang sama Bupati Asahan sedang merayakan hari ulangtahunnya. Hal ini menimbulkan kegeraman terhadap para aktivis tersebut.

"Inalillahi Wa Inalillahi Raji'un, turut berdukacita kecelakaan di Gambir Baru dan selamat ulang tahun Bupati Asahan," sebut Nanda Erlangga dalam orasinya.

Menurutnya, Kabupaten Asahan merupakan cukup dikenal secara nasional bahkan banyak tokoh Nasional yang lahir di Bumi Rambate Rata Raya ini.

Akan tetapi, sambungan, sukses dikancah nasional namun sangat disayangkan jika persoalan infrastruktur di Asahan sangatlah memperihatinkan dimana masih banyak jalanan yang berlobang serta rusak sehingga membuat kenyamanan masyarakat harus ekstra hati-hati dalam melintasi jalanan yang rusak.

"Tidak hanya di desa, akan tetapi wilayah Kota Kisaran yang merupakan icon Kabupaten Asahan masih banyak kondisi jalan yang kurang baik dan mulus bahkan sudah ada yang memakan korban jiwa akibat jalanan rusak yang terjadi di Jalan Ir Juanda Kisaran. kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Senada dengan peristiwa musibah kecelakaan tersebut bertepatan hari ulang tahun Bupati Asahan, dimana hari ulang tahunnya dirayakan sangat meriah dari siang dan malam sehingga banyak pejabat yang ikut berdansa bersama memeriahkan ulang tahun bapak Bupati Asahan," cetusnya.

Oleh karena itu, katanya, para pendemo sangat menyayangkan jika Bupati Asahan lebih memilih merayakan ulang tahunnya dibandingkan melakukan respon cepat dengan melihat kondisi jalan rusak yang sudah memakan korban jiwa dihari yang sama. Padahal jarak Kantor Bupati Asahan atau Rumah Dinas Pemkab Asahan tidaklah jauh dengan lokasi jalan yang rusak namun hal tersebut terkesan diacuhkan oleh Pejabat Pemkab Asahan.

"Mengingat kondisi jalan tersebut merupakan status Jalan Provinsi bukan berarti hal ini lepas tanggungjawab dari Pemerintahan Pemkab Asahan dimana diketahui bahwa Jalan Ir Juanda Kisaran berada di Kabupaten Asahan," tuturnya.

Namun hal tersebut jauh dari kenyataan apa yang terjadi di Asahan, bahkan sejak H.Surya dan Taufik Zainal Abidin terpilih sebagai Kepala Daerah tidak ada perubahan signifikan terjadi di Asahan baik secara kesehatan,bkesejahteraan, maupun infrasktruktur.

"Bahkan Bupati Asahan hanya memperbanyak kegiatan yang kesannya kumpul-kumpul dengan orang sekitar yang dulunya bagian dari tim ses saat menjadi peserta Pilkada. Maka dari itu kami meminta DPRD Asahan segera melakukan Paripurna terhadap Bupati Asahan agar segera merekomendasi pencopotan Bupati Asahan yang dinilai gagal memimpin Kabupaten Asahan, meminta Bupati Asahan segera mundur dalam jabatannya yang dinilai gagal memimpin Asahan dan meminta Pemerintah Asahan segera melakukan tindakan serius terhadap kondisi jalan rusak yang ada di Kabupaten Asahan," pungkasnya Nanda.

Di Kantor DPRD Kabupaten Asahan, para pendemo tidak ada yang menampung aspirasinya karena tidak seorang pun anggota DPRD yang ada di kantor.

Sementara, di Kantor Bupati Asahan, para aksi ditampung oleh Asisten II Pemkab Asahan, Oktoni. Dirinya menegaskan akan menyampaikan tuntutan GASAK kepada Bupati Asahan.