ASAHAN - Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Asahan mengeluh terkait akan diadakannya Bimtek (Bimbingan Teknis) yang rencananya akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. Bimtek itu disebut-sebut digiring orang terdekat pembesar di Kabupaten Asahan yang dibandrol sebesar Rp15 juta per orang.
 
Keluhan tersebut langsung diutarakan beberapa Kades kepada Gosumut.com pada Kamis (11/5/2023) yang namanya tak mau disebutkan.
 
Secara pribadi para Kades itu merasa tak enak hati kalau menolak dan tidak mengikuti bimtek itu.
 
"Seperti buah simalakama kami ini. Kami tak suka sebenarnya ada bimtek, karena pasti hanya itu-itu saja yang dipelajari. Sementara kalau kami menolak, tak enak hati juga, karena banyak pembesar," cetusnya.
 
Dia pun menilai, dengan adanya bimtek hanya buang uang anggaran saja yang menurut mereka tak begitu bermanfaat baginya maupun masyarakat desanya.
 
"Kalau boleh jujur, kami (para kades,red)  pun banyak yang menolak. Dari pada uang itu untuk bimtek, bagus untuk pembangunan desa," katanya.
 
Dari beberapa kades yang ditemui Gosumut.com, mengaku hal yang sama. Mereka merasa terkekang adanya bimtek ini.
 
"Susah ngomong lah, kalau ditolak nanti payah. Tau sendirilah, payah lah. Hanya ngikut aja lah daripada jadi masalah nantinya," pungkasnya mengakhiri.