LANGKAT -  Petani karet (Havea Braciliencies)  di kecamatan Bahorok meradang pasrah pasalnya harga jual cukup rendah. Tidak mampu mensejahterakan  dan telah cukup lama petani mengalami hal demikian. Belum diketahui sampai kapan harga jual karet berpihak kepada petani.

Ngalemi Sinuraya salah seorang petani karet dari Dusun Batu Katak Desa Batu Jongjong Kecamatan Bahorok kepada awak media Sabtu (22/4/2023) berkeluh cukup penasaran dengan harga jual karet beberapa tahun Ini.

Menurutnya, budi daya karet tidak lagi bisa diandalkan karena tidak lagi menjanjikan kesejahteraan petani.

Bayangkan saja. dipasaran/pajak getah/karet kemaren,Jumat 21/4/2023 di dusun Batu Katak nilai jual hanya Rp 6.000/kg. Sulit dimengerti namun itulah realita yang dirasakan petani urainya tanpa senyum.

Ngalemi yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Batu Jongjong menambahkan seyogianya pasaran karet di dusun itu diadakan setiap hari Minggu. Namun khusus pekan ini dipercepat karena hari Raya Idul Fitri ujarnya.

Disinggung tentang niat petani ke depan, Sinuraya bilang bagi petani yang memiliki lahan dan didukung pembangunan infrastruktur telah beralih tanaman menjadi kelapa sawit atau lainnya.

Namun sebaliknya jika lahan petani jauh dan minim jangkauan infrastruktur minimal bisa dilalui sepeda motor, cukup sulit untuk meremajakan tanaman.

Sehingga masih ada beberapa petani karet bertahan dalam keterpaksaan beber Sinuraya.