DELISERDANG - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta masyarakat suku Karo, terkhusus masyarakat yang berada di Desa Buluh Awar, untuk melestarikan dan menjaga sejarah peradaban sampainya Injil bagi orang Karo.

"Ini merupakan sejarah agama orang-orang tua terdahulu, tahunnya juga 133 tahun yang lalu (8 April 1890 - 18 April 2023) orang harus tahu ini, jadi kalau gak tahu bagaimana melestarikannya, anak cucu orang Sumut ini harus tahu, makanya di sini disebut titik nol peradaban Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)," ucap Gubenur Edy Rahmayadi saat menghadiri Perayaan 133 Tahun masuknya injil kepada suku Karo yang diselenggarkaan Moderman Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Desa Wisata Rohani Buluh Awar, Jalan Deleng Tinjau Ketangkuhen, Kecamatan  Sibolangit Kabupaten Deliserdang, Selasa (18/4/2023).

Edy Rahmayadi mengatakan, banyak memahami tentang suku Karo, karena memiliki silsilah keturunan suku Karo. "Walaupun sedikit saya tahu, walaupun ada silsilah nenek – nenek saya dulu, marga perangin-angin kampung saya dulu di Tigaderket,  setelah besar saya dikasih marga Ginting Suka," ungkap Edy Rahmyadi, yang hadir bersama Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak dan sejumlah OPD Sumut.

Karenanya, Edy Rahmayadi mengapresiasi kegiatan ini, yang memberikan motivasi bahwa kebenaran suatu iman di 133 tahun yang lalu. Juga mengucapkan terima kasih atas undangan yang disampaikan kepadanya untuk menghadiri kegiatan ini.

"Ini kedatangan saya pertama ke desa ini,  saya terima kasih, kalau enggak saya tak sampai ke sini, saya berharap masyarakat suku Karo bisa menjadi orang-orang beriman yang bermanfaat untuk mahluk Tuhan lainnya," harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi juga menandatangani piagam Konferensi Emansipatoris Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Protestan Kerk in  Nederland.

Ketua Panitia Kegiatan Penatua Riahta Bukit mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Sumut dan Forkopimda Sumut. "Ini akan memotivasi kami suku Karo, khususnya Desa Buluh Awar untuk merawat dan menjaga tempat Pekabaran Injil pertama ke daerah Karo, untuk menyampaikan berita keselamatan kepada masyarakat Karo," harapnya.*