MADINA - Warga Desa Batang Gadis Jae, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) beramai - ramai berkumpul di kantor kepala desa setempat, Senin (3/4/2023). Namun, aksi warga tersebut bukan untuk mengantri dalam pembagian bantuan tunai dana desa, akan tetapi menyuarakan protesnnya atas penempatan Penjabat (Pj) kepala desa yang baru, Paryati Ningsih Daulay. 
 
Selain warga beramai -ramai di kantor kepala desa dalam menyuarakan penolakan atas Pj yang baru tersebut, sejumlah spanduk besar penolakan itu pun terpampang di kantor kecamatan Panyabungan Barat dan di sejumlah titik desa tersebut. 
 
Menurut warga penempatan Penjabat Kepala Desa Paryati Ningsih tidak sejalan dengan yang diharapkan masyarakat. Pasalnya Desa Batang Gadis Jae , sebut warga, dengan kepemimpinan Pj Raja Hidayat desa mereka baik-baik saja tidak ada gejolak di tengah masyarakat selama ini. 
 
 
Bahkan kata warga, Pj kepala desa Raja Hidayat telah mampu mengangkat derajat Desa Batang Gadis Jae masuk dalam ketegori terbaik untuk adminitrasi di tingkat pemerintahan pusat. 
 
"Sejak di pimpin Pak Raja Hidayat desa ini sudah masuk juara dari pemerintah dengan ketegori adminitrasi terbaik dan kenapa tiba tiba diganti. Maka, kami menolak keras penempatan Parayati Ningsih dan berharap agar Pak bupati mendengarkan supaya pak Raja Hidayat tetap di desa kami ini, " kata Suaib Lubis salah seorang tokoh masyarakat di desa itu. 
 
Selanjutnya, penempatan Paryati Ningsih Daulay sebagai Pj kepala Desa Batang Gadis Jae tersebut menurut warga terkesan dipaksakan, karena sebelumnya pihak BPD di desa itu sudah menyurati Bupati Madina agar Raja Hidayat untuk tetap dijadikan Pj kepala desa mereka. 
 
Bahkan warga juga menuturkan pada serah terima jabatan Pj Kepala Desa Batang Gadis Jae antara Raja Hidayat dengan Paryati Ningsih yang berlangsung di kantor kecamatan, Senin (3/4/2023) kemaren. Tak ada satu pun perwakilan pemerintahan desa yang hadir. Hanya camat dengan Pj yang baru dan disaksikan beberapa stap kantor Camat yang melangsungkan serah terima jabatan itu. 
 
"Jadi kan pergantian Pj kami ini yang tanpa ada sebab, pantas juga di curigai karena Camat kayaknya ngotot kali dengan Pj yang baru itu untuk ditempatkan di sini, kan ada apa? ," tutur warga.
 
Paryati Ningsih Daulay yang diketahui seorang staf di kantor kecamatan itu, sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Pj di Desa Barbaran. Namun sebut warga dalam kepemimpinannya di desa itu sering kali terdengar isu miring yang menyelimutinya. 
 
"Jadi dulu Ibu itu (Paryati Ningsih)  pernah juga menjabat di seberang desa kami ini tapi sering mendengarkan keluhan dari warganya. Ini kami kok kami disini baik baik saja dan kenapa harus diganti, " ucapnya. 
 
Untuk itu, warga berharap kepada Bupati Madina supaya mendengarkan harapan mereka agar Raja Hidayat tetap menjadi pimpinan di desa mereka. 
 
"Kami juga memohon untuk Pak Bupati agar memanggil Camat atas dasar apa ibu Paryati Ningsih di tempatkan di desa kami, " ujar warga dari luapan aspirasi mereka. 
 
Pada kesempatan itu juga, warga yang beramai-ramai di kantor kepala desa tersebut juga memperlihatkan kepada wartawa suguhan ratusan tanda tangan dari para warga dan surat atas penolakan penempatan Paryati Ningsih sebagai Pj kepala desa di Desa Batang Gadis Jae.