MEDAN - Dosen Universitas Syiah Kuala mengenalkan metode pembelajaran Project-Based and Case-Based Teaching and Learning (PJB) bagi para dosen dari 6 universitas yang ada di Banda Aceh. Kegiatan yang telah dimulai sejak November 2022 ini telah tuntas dilaksanakan dan ditutup oleh Wakil Rektor III USK Prof. Dr. Mustanir, M.Sc di Hotel Grand Aceh, Banda Aceh, Jumat (17/2/2023). Ketua Pelaksana kegiatan ini Dr. Kismullah, S.Pd., M.App.Ling mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kapasitas dosen dan universitas dalam memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas 7 tentang pembelajaran kolaboratif dan partisipatif.

Adapun peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang dosen dengan berbagai disiplin ilmu. Mereka berasal dari enam perguruan tinggi di Aceh yaitu USK, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Abulyatama, Universitas Iskandar Muda, Universitas Muhammdiyah Aceh, dan Universitas Bina Bangsa Getsampena.

Workshop PJBL dan Case Method ini menghadirkan 3 orang fasilitator expert dari FKIP Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Rahmah Johar, Dewi Andayani, S.Pd., M.Pd., dan Nira Erdiana, S.Pd., M.Pd..

Kismullah menjelaskan, ada dua outcome dari metode pembalajaran ini yaitu peserta dapat memahami konsep PJBL dan case method. Lalu peserta bisa terampil menyusun rencana pembelajarannya dengan mengadopsi pendekatan PJBL dan Case Method tersebut.

“Outcome project ini sudah terlihat dari keberhasilan peserta meng-upload rencana pembelajarannya,” ucap Kismullah.

Untuk itulah, dirinya selaku Ketua Project ini menyampaikan terima kasih atas dukungan pendanaan Alumni Grant Scheme (AGS) untuk menjalankan program pelatihan ini. Dirinya berharap, program ini bisa memberi manfaat yang luas dalam mendukung mutu pendidikan di Indonesia.

Scholarship Targeting Manager Australia Awards in Indonesia (AAI) Tutiek Rahaju turut menyambut baik dan sangat mengapresiasi atas terlaksana program ini. Dirinya mengungkapkan, selama ini AAI tidak hanya memberikan beasiswa tapi juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan kapasitas untuk alumninya. Diantaranya program hibah untuk alumni (Alumni Grant Scheme/AGS), dimana PJBL merupakan salah satu yang berhasil mendapatkan pendanaan dari program AGS tersebut. Program ini didanai oleh Pemerintah Australia dan diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia.

Tidak mudah untuk terpilh menjadi penerima AGS, ada banyak syarat yang harus dipenuhi serta melewati tahapan seleksi yang ketat. Untuk itulah, dirinya sangat bersyukur program PJBL ini berhasil dijalakan oleh Kismullah beserta Timnya dengan baik.

“Kami senang sekali melihat hasilnya. Maka kami harap manfaat program ini tidak berhenti di ruangan ini saja, tapi bisa berkelanjutan,” ucapnya.

Mustanir dalam sambutannya juga mengapresiasi atas kesungguhan para peserta dan penyelenggara untuk melaksanakan program pembelajaran ini. Dirinya menilai, metode pembelajaran seperti ini sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas peserta didik.

Oleh sebab itu, atas nama institusi dirinya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan AAI terhadap USK.

“Kehadiran tiga puluh peserta ini semoga bisa berimbas besar bagi dunia pendidikan kita. Dengan model pembelajaran ini, kita harapkan mahasiswa bisa lebih enjoy dalam menyerap materi pembelajarannya,” pungkasnya.*