MEDAN- Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Syahputra menegaskan pihaknya akan tetap fokus 
dan berjuang dalam hal mengkritik kebijakan- kebijakan yang mengarah pada penindasan dan menyengsarakan rakyat.
Hal tersebut diungkapkan Irvan usai dilantik sebagai Direktur LBH Medan periode 2023-2027 di hotel Grand Inna Dharma Deli, Minggu (12/2/2023).

Hadir dalam acara pelantikan tersebut,
Ketua Bidang Riset Pengembangan Organisasi dan Advokasi Internasional LBHI, Pratiwi Pebri serta para mantan Direktur LBH Medan di antaranya Kamaluddin Lubis, Ismail Lubis, Irham Buana Nasution, Nuriono.

Dalam kesempatan ini Irvan mengaku optimis dalam memimpin LBH Medan kedepan akan lebih baik, meski tidak mudah.

"Kedepan memang beban semakin berat. Tapi kami memakai logika berpikir
Ketika kejahatan atau pelaku oligarki, tetap optimis melakukan kejahatannya kenapa LBH Medan tidak optimis untuk berjuang dengan rakyat," ujarnya.

Ia mengakui saat ini tantangan terberat yang harus diperjuangkan bisa masuk dari yudikatif, eksekutif dan legislatif.

"Banyak yang harus diperjuangkan. Masyarakat masih sangat gundah gulana, dengan adanya UU dan regulasi yang menyengsarakan rakyat bahkan UU KPK direvisi dalam satu bulan, begitu cepat. UU Cipta Kerja yang sampai hari ini fokus kita terus berjuang," ujarnya.

Dari sisi yudikatif lanjutnya, masih banyak juga putusan-putusan bagian pengadilan yang menyimpang. "Itu juga jadi fokus kita untuk berjuang," lanjutnya, sebagai bentuk konsistensi LBH Medan untuk terus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan demokrasi dan hak azasi manusia.

Dalam kesempatan tersebut ia juga meminta maaf sebab agenda pelantikan yang seyogianya dimulai pukul 09.00 Wib diundur hingga pukul 11.00 Wib, karena kehadiran pimpinan eksektif, Joko Widodo, di Lapangan Merdeka.

"Bukan mengganggu, tapi setidaknya mengulur waktu," ujarnya.

Sementara Pratiwi Pebri dalam sambutannya menekankan pentingnya merefleksikan diri. Agar LBH Medan dalam melakukan kegiatan bantuan tidak hanya bisnis.

"Kita tidak mau itu. LBH Medan harus terus mengemukakan apa yang menjadi relevansinya dan urgensinya," ujarnya.

Dengan selalu mengasah diri lanjutnya, agar tetap berdiri kokoh dan berdiri tegap di barisan paling depan dalam memperjuangkan kaum yang tertindas.

"LBH berhasil karena terus berpikir dan terus bergerak dengan gagasan baru. Karena antara pikiran dan hati terkoneksi. Selalu bergerak dengan gagasan baru, pemikiran baru tentang apa yang diperlukan dan apa yang dikerjakan. Sehingga LBH tetap terjaga dan konsisten menegaskan prinsip demokrasi radikalnya," pungkasnya.