MADINA - Harga beras di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) saat ini melejit naik. Bahkan harga beras tersebut sampai Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogramnya.

Salah satu pedagang beras di Kecamatan Panyabungan mengungkapkan, naiknya harga beras itu sudah terjadi beberapa minggu terakhir yang lalu.

Namun, kenaikannya secara bertahap alias tidak langsung naik begitu saja.

Untuk saat ini, kata dia, pihaknya menjual beras untuk jenis medium dulunya harga Rp 9.500 sampai Rp 10.000 saat ini dijual Rp 12.000.

Sedangkan beras jenis premium yang tadinya dijual Rp 13.000 dan sekarang harganya Rp 14.000.

"Jadi Kenaikannya itu secara bertahap," kata Arsalan salah seorang pedagang, Sabtu (4/2/2023).

Meski demikian, kata Arsalan, untuk penjualan beras setiap harinnya masih seperti biasa. Hanya saja, tak jarang juga pembeli mengeluh dengan kenaikan harga beras tersebut.

"Kalau keluhanya (pembeli) beras naik tiap hari begitu kata mereka, yah mau tidak mau pembeli harus membeli. Dan untuk penjualanya masih biasa, kadang orang biasanya beli sekarung dan setelah beras naik seperti ini menjadi setengah karung," ujarnya.

Untuk itu, dengan kondisi harga beras yang mahal sekarang ini. Ia menyarankan pemerintah Kabupaten Madina harus bisa menyiapkan lumbung padi agar dapat pasokan beras tersebut di stok dan untuk disubsidikan.

"Jadi kalau ada keperluan, seperti terjadi ada kelangkaan. Dan beras yang di lumbung padi itu dikeluarkan atau disubsidikan pemerintah agar harga beras itu bisa tetap stabil," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan penyebab kenaikan harga pada beras tersebut diduga karena panennya kurang. Sehingga pasokan sedikit dan berdampak pada kenaikan pasar.

"Ini karena ada kelangkaan pada gabah padi sebetulnya dan terjadinya ganguan pada tanaman seperti hama dan lain sebaginya, kemudian karena adanya kebanjiran yang terjadi belakangan ini. Makanya pendapatan petani agak berkurang sehingga banyak yang gagal panen," ungkapanya.

Kemudian, lantaran pasokan beras di Kabupaten Madina tidak mencakupi pasar. Akhirnya beberapa pedagang memesan dari tengkulak beras yang berada di Kota Lampung dan Palembang.