PALAS -Akibat wabah virus jenis Septichaemia Epizoticae (SE) atau penyakit ngorok, hewan peliharaan warga seperti sapi dan kerbau di Desa Ujung Batu I, Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Padanglawas yang mati mendadak bertambah jumlah menjadi 162 ekor.
 

Berdasarkan laporan pemerintah desa Ujung Batu I, terhitung sanpai 7 Januari 2023 jumlah sapi dan kerbau yang mati mendadak sebanyak 152 ekor ditambah mulai 8-10 Januari 2023 sebanyak 10 ekor lagi.

Kepala Desa Ujung Batu I, Hasan Basri mengatakan, jumlah hewan ternak peliharaan masyarakat yang mati mendadak sampai hari ini mencapai 162 ekor sapi dan kerbau.

"Wabah penyakit Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak sapi dan kerbau di wilayah Desa Ujung Batu 1 terus bertambah dalam kurun waktu empat hari belakangan ini," ungkapnya, Selasa (10/1/2023).

Hasan Basri menjelaskan, pemilik ternak sapi dan kerbau yang peliharaan terserang wabah virus tersebut milik Ponijan Desa Ujung Batu 1 RT 12 sebayak 60 ekor sapi.

Selanjutnya, Wahyudi Desa Ujung Batu 1 RT 12, sebanyak 38 ekor sapi, Miftahul Huda Desa Ujung Batu 1 RT 12 sebanyak 31 ekor sapi, Sisu Desa Ujung Batu 1 RT 11, sebanyak 6 ekor sapi.

Seterusnya, Odok Desa Ujung Batu 1 RT 08, sebanyak 1 ekor sapi, Mujayin Desa Ujung Batu 1 RT 12, sebanyak 1 ekor sapi, Awal Desa Ujung Batu 1 RT 11 sebanyak 1 ekor sapi, Sawal Desa Ujung Batu 1 RT 10 sebanyak 6 ekor sapi, Supri Desa Ujung Batu 1 RT 12 sebanyak 1 ekor sapi, Sodikin Desa Ujung Batu 1 RT 13 sebanyak 2 ekor kerbau dan Kelompok Tani Desa Ujung Batu 1, sebanyak 2 ekor kerbau.

"Sampai tanggal 7 Januari 2023, jumlah hewan ternak.yang mati terserang wabah virus Septichaemia Epizoticae (SE) atau penyakit ngorok, totalnya sebanyak 152 ekor," beber Kepala Desa Ujung Batu I, Kecamatan Hutaraja Tinggi.

Ia menambahkan,kejadian wabah virus Septichaemia Epizoticae (SE) yang berdampak ratusan ekor sapi dan kerbau mati mendadak telah dilaporkan ke Dinas Peternakan Kabupaten Palas dan Kecamatan Hutaraja Tinggi.

"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak pemerintah desa dan masyarakat peternak serta Dinas Peternakan Kabupaten Palas, tetapi belum bisa menekan angka kematian hewan ternak seperti sapi dan kerbau milik warga," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolres Padanglawas AKBP Indra Yanitra Irawan SIK.MSi melalui Kasat Intel, AKP Sahala Harahap SH membenarkan, jumlah sapi dan kerbau yang mati di Desa Ujung Batu 1 sudah mencapai 152 ekor sampai tanggal 7 Januari 2023.

"Hal itu sesuai surat laporan dari pihak Pemerintah Desa Ujung Batu I, Kecamatan Hutaraja Tinggi kepada pihak Polres Palas," tandasnya.