MEDAN - Guna mengantisipasi terjadinya tawuran antarpelajar yang sudah meresahkan warga, Polrestabes Medan akan berkolaborasi bersama Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan menggandeng Dinas Pendidikan. Pernyataan ini disampaikan Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda dalam siaran pers pengungkapan kasus penganiayaan secara bersama-sama hingga menyebabkan seorang pelajar di Kota Medan meninggal dunia, Minggu (27/11/2022).

Antisipasi dimaksud, antara lain dengan melakukan sosialisasi kepada para pelajar di setiap sekolah yang ada di Kota Medan.

“Pelaksanaan yang dilakukan bersama Pemko Medan yaitu dengan melakukan sosialisasi berupa pembinaan terhadap siswa/pelajar dengan menyambangi sekolah-sekolah di Kota Medan,” ujar Kombes Valentino.

Selain itu, kata Kapolrestabes Medan, pelaksanaan kolaborasi bersama Dinas Pendidikan Kota Medan bertujuan untuk perluasan guna meningkatkan pemahaman akan dampak yang merugikan diri sendiri.

“Polrestabes Medan akan mengandeng Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan, perkumpulan/gabungan Ikatan Motor Indonesia, pihak sekolah yang turut melibatkan para siswa/pelajar,” pungkas eks Dirlantas Polda Sumut ini.

Sebelumnya, aksi tawuran pelajar di Kota Medan merenggut jiwa siswa SMKN 9 Medan.

Siswa yang bernasib malang tersebut meregang nyawa di salah satu ruangan SPBU Jalan Kapten Sumarsono Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang pada hari Jumat (25/11/2022) lalu setelah kehabisan darah akibat luka bacokan yang dilakukan oleh sejumlah pelajar.

Kendati demikian, petugas gabungan Polrestabes Medan telah mengamankan lima pelajar yang melakukan penganiayaan hingga berujung tewasnya siswa SMKN 9 tersebut. *