MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menyebutkan tetap memproses  personelnya yang menganiaya sekaligus penyekap Perawat RS Bandung Medan. Panca menjelaskan, pihaknya telah mendatangi keluarga Wanda, perawat RS Bandung yang dianiaya untuk meminta pendapat.

Meski telah bertemu keluarga Wanda, Panca menegaskan tetap memproses hukum anak buahnya tersebut.

Sejauh ini ada tujuh Polisi berpangkat Bripda yang diamankan karena diduga terlibat langsung.

Adapun tujuh personel itu yakni Bripda Tito Imanuel Tampubolon, Bripda JAH, Bripda ALP, Bripda MF, Bripda PF, Bripda YA dan Bripda DS.

“Jadi, saya sudah bertemu dengan pihak keluarga korban kemarin bagaimana pendapat mereka. Tetapi proses hukum tetap berjalan,” ujar Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak di Aula Tribrata Polda Sumut, Kamis (10/11/2022) malam.

Panca menjelaskan, sebanyak tujuh personel polisi baru lulus berpangkat Bripda dijebloskan di sel khusus Bidang Propam Polda Sumut.

“Mereka masih berstatus sebagai terperiksa, belum menjadi tersangka. Nantinya ada mekanisme sidang komisi kode etik profesi yang dilalui oleh tujuh personel tersebut,” jelas Kapolda.

Meski demikian,  ia belum menerangkan kapan tujuh personel itu disidang.

“Dilaksanakan proses hukum oleh Polda Sumut. Status terperiksa karena kita mekanisme hukum disiplin dan kode etik dulu,” terangnya.

Sebelumnya, segerombolan Polisi berpangkat Bripda menyerang perawat RS Bandung bernama Wanda pada Minggu 6 November lalu sekitar pukul 05:00 WIB.

Informasi awal pemicunya karena pihak RS Bandung membawa pergi Ayu, perawat perempuan yang sempat dikurung di kamar hotel, Jalan Gajah Mada oleh Bripda Tito.

Saat itu, Ayu dikurung di kamar setelah Bripda Tito dan tiga wanita lainnya mabuk-mabukan di sebuah klub malam di Medan.

Namun, belakangan Polda Sumut menyebut penganiayaan itu karena Bripda Tito tak terima dikatain mirip satpam. Padahal, ia sudah gagah menyebut seorang personel Polisi.

Perkataan itulah yang dianggap sebagai penghinaan oleh Tito sehingga ia mengabarkan kepada ratusan rekan seangkatannya melalui grup Aplikasi WhatsApp untuk mencari satpam RS.