MEDAN - Tiga mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil meraih juara 1 pada lomba Aceh Plant Design Competition (APDC) 2022 kategori KIA Ladong. Pengumuman pemenang berlangsung di Hermes Palace Hotel Banda Aceh. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, dengan tema Expediting Industrial Development Towards the Sustainable and Competitive Development in Aceh Investment Realm.

Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka memperkuat pembangunan industri hilirisasi komoditas potensial yang ada di Aceh, potensi geografis, sumber daya alam, serta memperkuat posisi Aceh baik di regional value chain maupun global value chain.

"Kompetisi ini fokus pada rancang pabrik dan pengembangan ide bisnis di bidang industri pangan dan non pangan agar dapat mengait investor untuk mengembangkan industri di Aceh khususnya area Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun," sebut Mimi Misni Nazira, sebagaimana siaran pers diterima di Medan, Senin (7/11/2022).

Wakil dari USK bernama Applause Team, terdiri dari Mimi Misni Nazira (sebagai ketua), Riska Safriani (anggota 1) dan Muhammad Alhamidi (anggota 2). Gagasan yang diusulkan Applause Team dalam lomba ini berjudul Proyek Investasi Byediabet (Beras Analog Sagu) di Kabupaten Aceh Besar.

"Produk merupakan pengembangan produk turunan dari pati sagu untuk dijadikan beras dengan IG yang rendah, tinggi zat besi dan tinggi protein untuk penderita diabetes dan obesitas, dengan harapan mampu menurunkan angka penderita diabetes dan obesitas, serta mampu menjaga ketahanan pangan nasional karena Byediabet dapat menjadi pangan alternatif," jelas Mimi.

Riska mengungkapkan, ide itu muncul dari permasalahan dan peluang yang ada. Masalah yang diangkat adalah tingginya angka impor beras setiap tahunnya sehingga dapat menyebabkan terancamnya ketahanan pangan nasional. Selain itu tingginya angka penderita diabetes dan obesitas di Aceh.

"Adapun peluang yang ada yaitu banyaknya komoditas unggulan kawasan industri Aceh salah satunya yaitu sagu yang biasanya hanya dimanfaatkan untuk dijadikan tepung," beber Riska.

Sementara itu, menurut amatan Alhamidi, ide mereka didukung dengan antusias dari dewan juri dan para peserta yang hadir saat final berjalan. Sehingga banyak dukungan dari beberapa pihak terkait penerapan ide ini dengan tujuan meningkatkan peluang investasi di Aceh yang bersifat sustainable.

"Karena bahan baku sagu termasuk komoditi unggulan Aceh dengan total produksi mencapai 1.722 ton per tahun ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar beras analog sagu," kata Alhamidi.

Untuk diketahui, adapun urutan pemenang kategori KIA Ladong sebagai berikut: Applause Team dari Universitas Syiah Kuala (Juara 1), Tim Seuramoe dari PT Pembangunan Aceh (Juara 2) dan Aceh Candlenut Shell Industry Processing Team dari Dosen Universitas Malikussaleh Lhokseumawe (Juara 3).

Sedangkan pemenang kategori KEK Arun sebagai berikut: Tim Delta dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (Juara 1), Tim Geosa dari Universitas Samudra Langsa (Juara 2) dan Tim Seulanga dari PT Pembangunan Aceh (Juara 3).*