MEDAN -Klinik Pantun Nusantara dan Rutan Kelas 1 Medan sepakat menjalin kerja sama di bidang sastra khususnya dalam seni berpantun.
 
Kesepakatan ini terungkap saat Pengasas Klinik Pantun Nusantara Prof DR dr Umar Zein, DTM&H SpPD KPTI, mengunjungi Rutan Kelas 1 Medan dalam rangka 'selangkah lebih dekat dengan pemasyarakatan' belum lama ini.

Umar Zein menilai, pantun ini sudah sepatutnya masuk di segala lini termasuk menyentuh warga pemasyarakatan yang ada di rumah tahanan (Rutan).

"Selama ini kan yang kita ketahui bahwa warga pemasayarakatan itu diberi pelatihan seperti menjahit ataupun keterampilan lainnya. Nah, di sini saya pengen pantun ini bisa masuk dan menyentuh warga pemasayarakatan," ujar Umar Zein, Rabu (2/11/2022).

Menurut Umar Zein, pantun harus masuk di semua lini. Dengan begitu, warisan budaya tak benda yang ditetapkan UNESCO ini bisa terlestarikan.

"Masuk ke dunia pendidikan, itu lebih baik. Namun jika pantun bisa masuk ke Rutan, itu malah luar biasa, sehingga pantun ini bisa dilestarikan," jelasnya.

Dalam kunjungan itu, Umar Zein juga ingin mengetahui lebih dalam tentang lembaga pemasyarakatan termasuk kondisi kesehatan warga binaan di sana.

Kepala Rutan Medan, Theo Adrianus turut mengajak Prof DR dr Umar Zein, DTM&H SpPD KPTI untuk berkeliling ke areal Rutan guna melihat secara langsung kondisi terkini Rutan 1 Medan yang hari ini diisi sebanyak 3.706 warga binaan dengan kapasitas hanya 1.150 orang.

Theo Adrianus juga mengajak Umar Zein untuk melihat pengolahan bahan makanan mentah menjadi makanan siap saji bagi warga binaan.

Setelah berkeliling, tokoh yang bergerak di bidang kesehatan itu menilai bahwa pengolahan bahan makanan dan menu makanan yang disediakan bagi warga binaan sangat luar biasa berkualitas dan kebersihannya juga terjaga.

"Saya awalnya terkejut, ini beneran di penjara? Kok dapurnya lebih bersih dibandingkan dapur restoran di luaran, bahkan mencari lalat saja tidak ada di dapur ini, menunya juga ada daging, ikan, tempe sayurnya juga lengkap," katanya.

Tentunya pernyataan tersebut mematahkan opini masyarakat tentang stigma negatif yang ada di dalam penjara.

Kepala Rutan mengapresiasi keingintahuan Prof DR dr Umar Zein, DTM&H SpPD KPTI dan tim yang datang ke Rutan kelas 1 Medan untuk melihat langsung keadaan sebenarnya.

Karutan juga menyampaikan, Rutan kelas 1 Medan selalu terbuka untuk stakeholder dan masyarakat luas yang ingin tahu lebih dekat tentang pemasyarakatan, sehingga opini opini negatif yang masih ada di tengah-tengah masyarakat dapat terbantahkan.